6 Orang Meninggal dan Tiga Dinyatakan Hilang Akibat Banjir Bandang di Tapteng
![]() |
Petugas mengevakuasi korban banjir Tapanuli (Foto: BNPB) |
suluhsumatera - Banjir badang yang ter7 desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menelan 6 orang korban jiwa, Rabu (29/1/2020).
Banjir terjadi lantaran tingginya intensitas hujan.
"Untuk korban, sejauh ini korban luka-luka 22 orang, dan meninggal enam orang dan tiga orang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian," ujar Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis seperti yang dilaporkan Tribun Medan.
Menurutnya, sebanyak 700 keluarga terpaksa diungsikan akibat air Sungai Aek Sirahar meluap.
Mereka tersebar di Desa Kampung Mudik, Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Ujung Batu, Kelurahan Batu Gerigis dan Kelurahan Padang Masiang.
Daerah yang mengalami banjir terparah adalah di Kecamatan Barus dan Andam Dewi.
Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengemukakan, banjir terjadi pada Rabu (29/1/2020) dini hari.
"Tinggi air mencapai 2 hingga 2,5 meter," ungkap Agus dalam rilis tertulisnya.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Basarnas saat ini mengevakuasi para warga terdampak ke posko pengungsian BPBD.
Proses evakuasi di lapangan, lanjut Agus, menghadapi beberapa persoalan.
"Yakni lantaran ada 4 kecamatan yang terdampak banjir dan minimnya alat untuk mengevakuasi para korban," ujarnya.
BPBD Tapanuli Tengah saat ini telah mendirikan tenda pengungsian bagi korban terdampak banjir.
Sedangkan Dinas Sosial mendirikan dapur umum di lokasi bencana.
Atas terjadinya bencana banjir tersebut, BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah telah membuat SK Tanggap Darurat sejak tanggal 29 Januari 2020 dan akan segera ditandatangani oleh bupati.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memberikan informasi prakiraan cuaca.
Hujan deras diperkirakan terjadi di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan pada Selasa (28/1/2020) hingga Rabu (29/1/2020).
BNPB juga telah mengimbau masyarakat, khususnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana.
Pemerintah daerah diimbau untuk melaksanakan rekomendasi Kemendagri dalam mengantisipasi bencana.
Antara lain membentuk posko kesiapsiagaan serta menyiapkan sarana dan prasarana jika sewaktu-waktu bencana terjadi.
Comments