Tugu Air Mancur di Pusat Kota Padangsidimpuan Jadi Sarang Nyamuk
PADANGSIDIMPUAN
suluhsumatera : Kota Padangsidimpuan hanya memiliki dua tugu air mancur yang perencanaannya untuk memperindah dan menambah estetika daya tarik pariwisata, sehingga warga dan pendatang merasa nyaman.
Namun kini kedua tugu air mancur tersebut tidak terurus dan terkesan dibiarkan menjadi sarang nyamuk serta tidak befungsi semestinya.
Berdasarkan catatan wartawan, semasa kepemimpinan Walikota Andar Amin Harahap, kedua air mancur ini sempat menjadi ikon daya tarik kota. Kedua taman ini pun kerap menjadi tempat selfi bagi warga setempat dan pendatang, sehingga turut medukung sektor jasa.
Kini pada kepemimpinan Walikota, Irsan Efendi Nasution, kedua tugu air mancur ini tidak lebih hanya menjadi sarang nyamuk, karena tidak dirawat lagi oleh Pemko Padangsidimpuan.
Kedua tugu air mancur ini merupakan hibah/CSR Bank Sumut dan dikelola Dinas Perkim yang memiliki anggaran perawatan taman, alaman bolak dan tugu air mancur.
Angga Karisma, warga Padangsidimpuan menyesalkan kinerja Pemko Padangsidimpuan yang tidak mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada.
"Air mancur ini fungsinya selain menjadi estetika kota juga mendukung tata ruang hijau, kan status kita ini kota bukan kabupaten, harusnya Pemko itu menjadikan warga dan pendatang kesini nyaman agar mendukung kemajuan serta sektor perdagangan warga," kata Angga.
Ia menambahkan, dirinya tidak lagi melihat air mancur tersebut berfungsi seperti sedia kala.
"Saya tidak tahu apa penyebabnya ini dibiarkan tidak berfungsi dan air di kolamnya pun hitam kotor serta jadi sarang nyamuk. Kalau bisa diperindahlah kota ini, kan status kita kota jasa," ujarnya.
Padahal, saat ini tidak ada yang dapat dibanggakan di Kota Padangsidimpuan, selain tugu air mancur dan alaman bolak. Bahkan, tidak terpeliharanya tugu-tugu tersebut, membuat pusat Kota Padangsidimpuan menjadi sempit dan panas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim, Imbalo, ST tidak dapat dijumpai di kantornya guna mengkonfirmasi kondisi air mancur tersebut. (baginda)
Comments