Ekonomi Tumbuh, Cari Kerja Malah Sulit
JAKARTA
suluhsumatera : Sandiaga Uno mengaku heran mengapa mencari kerja di Indonesia susah, padahal ekonomi bertumbuh pesat.
Dilansir dari laman detikcom, Senin (10/02/2020), menurut Sandiaga, masalahnya adalah tidak adanya link andmatch antara dunia usaha dengan tenaga kerja.
"Cari kerja susah nggak. Susah banget. Padahal ini ekonomi berkembang, tapi nggak ada link and match," jelas Sandi dalam acara Edutech 2020 di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (09/02/2020).
Dia juga mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus 6 persen lebih. Syaratnya, pemerintah harus dapat lebih banyak mengeluarkan regulasi yang memudahkan para wirausahawan.
Menurut Sandi, ekonomi Indonesia tumbuh dengan pesat. Dengan mengakomodir para wirausaha bisa saja membantu mendorong pertumbuhan ekonomi ke 6 persen.
"Indonesia ekonominya itu tumbuh pesat, sekarang ini 5 persen ya. Kita bisa bertumbuh lebih tinggi di atas 6 persen asalkan ada kebijakan yang pro entrepreneur," ungkap Sandi.
Untuk dia meminta para generasi milenial untuk banyak belajar mengenai wirausaha. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar besar hingga 2045.
"Milenial mau maju nggak. Kalau mau harus ngerti entrepreneur, pasarnya kita ini berkembang pesat sampai tahun 2045," ungkap Sandi.
Kalau milenial tidak mengambil potensi pasar dengan memperbanyak produk dalam negeri dengan berwirausaha, Sandi khawatir Indonesia akan dibanjiri produk impor.
"Kalau milenial nggak nangkep (potensi pasar) ini, maka akan datang banyak barang dari luar negeri. Bisa kalah produk dalam negeri kita," sebut Sandi.
Teknologi makin canggih, profesi baru pun bermunculan. Sandi sempat cerita ada profesi baru yang bikin dia kalah untung.
Profesi itu kata dia, adalah Youtuber dan influencer misalnya, dia mengaku kaget atas kemunculan profesi baru di tengah kemajuan teknologi ini. Bukan cuma baru, pendapatan dari profesi ini pun selangit.
"Pernah nggak kepikir 10 tahun lalu ada profesi Youtuber atau influencer? Never in my wildest dream," pungkasnya.
Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengatakan, kini para Youtuber penghasilannya mengalahkan pendapatannya. Bahkan, keuntungan perusahaannya selama tahun 2019 bisa kalah dengan pemasukan Youtuber dari konten-kontennya.
"Hari ini banyak sosoknya kan ada Ria Ricis, Atta Halilintar, itu dia combine income mereka dari konten YouTube bisa kalahkan dividen yang saya terima selama tahun 2019," kata Sandi.
"Padahal ini perusahaan saya bangun sejak 20 tahun lalu," tandasnya. (*)
Comments