Gelombang Tinggi di Perairan Nias-Sibolga, Nelayan Tidak Melaut
GUNUNGSITOLI
suluhsumatera : BMKG menginformasikan, gelombang tinggi 1,5 meter hingga 2,0 meter terjadi di wilayah perairan Kepulauan Nias-Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Kondisi ini membuat sejumlah nelayan dari Kota Gunungsitoli tidak melaut dalam sepekan terakhir.
Cuaca maritim wilayah perairan tersebut cukup terasa bagi nelayan tradisonal, karena takut melakukan aktifitas ke tengah laut. Sebab manakala gelombang tinggi disusul dengan badai dan pecahan ombak kuat dapat membahayakan keselamatan mereka.
Para nelayan hanya dapat pasrah, kini umumnya melakukan perbaikan terhadap sejumlah alat tangkap seperti jejaring, pancing, dan reperasi bagian mesin perahu yang kini tersandar berjajaran di tepian pantai di Kota Gunungsitoli.
"Kami nelayan tradisonal di Gunungsitoli untuk sementara hanya fokus memperbaiki jaring dan alat tangkap lainnya, sembari menanti pulihnya cuaca maritim wilayah perairan Nias-Sibolga," ucap Yasona Telaumbanua, nelayan asal Desa Saewe, Kota Gunungsitoli.
Lumpuhnya aktifitas nelayan ini berdampak pada rendahnya tingkat kecukupan kebutuhan ekonomi mereka. Selain itu, kondisi tersebut juga telah mempengaruhi pasokan ikan menurun di sekitaran daerah Gunungsitoli hingga pelosok Pulau Nias.
"Biasanya hasil tangkapan yang diraup setiap nelayan dapat mencapai puluhan hingga ratusan ton per minggu bila cuaca mendukung, tentu dapat mensuplay kebutuhan warga Gunungsitoli hingga beberapa hari berikutnya," cetus Yasona.
Alasan lainnya para nelayan tidak melaut dikala cuaca tidak mendukung, adalah karena ketiadaan fasilitas dan sarana komunikasi seperti radio.
Meskipun sebelumnya mendapat pembagian dari Pemko Gunungsitoli, namun hal tersebut belum sempurna beroperasi, akibat penyaluran bantuan tersebut terkesan hanya setenga-setengah.
"Ketiadaan alat komunikasi seperti radio menyulitkan kami berbagi informasi kepada keluarga yang berada di darat, karena kawasan perairan yang kami arungi umumnya jauh dari jangkauan signal telekomunikasi selular," tambah Ama Josep, nelayan lainnya.
Warga nelayan di daerah ini terus menanti normalnya cuaca perairan Nias-Sibolga, sehingga nantinya mereka dapat melaut dengan tenang tanpa gangguan. (ate)
Comments