Keluarga Besar Kodim 0212/Tapsel Serahkan Tali Asih ke Warga Kurang Mampu
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Kodim 0212/Tapsel beserta Persit Cabang XLV Kodim 0212 menyerahkan tali asih berupa Sembako kepada salah satu keluarga di Desa Muaratais II, Kec. Angkola Muaratais, Kab. Tapanuli Selatan, Jumat (28/02/2020).
Pemberian santunan itu dalam rangka membantu mengatasi kesulitan rakyat dan meringankan beban bagi keluarga kurang mampu serta wujud kepedulian terhadap warga di wilayah binaannya.
Penyerahaan tali asih ini dipimpin oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0212/Tapsel, Mayor Inf. Deddi Iskandar dan Ketua Persit Cabang XLV Kodim 0212 Ny. Ira Akbar Nofrizal Yusananto. Tali asih langsung diserahkan di rumah Rosul Lubis, salah satu keluarga kurang mampu di Desa Muaratais II.
Kasdim dalam kesempatan tersebut mengatakaan, bantuan itu merupakan bentuk kepedulian Kodim 0212/TS kepada keluarga kurang mampu, karena sesama manusia harus saling tolong menolong.
"Diharapkan bantuan ini jangan dipandang dari nilai yang diberikan, namun pandang lah dari keiklasan dari perajurit kepada sesama manusia," katanya.
"Intinya datang dan peduli, kami TNI untuk rakyat dan kuat bersama rakyat, bentuk tali asih untuk meringankan keperluan keluarga, semoga bermanfaat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Persit Cabang XLV Kodim 0212, Ny. Ira Akbar mengungkapkan, semoga ada keberkahan, khususnya kepada keluarga penerima.
"Semoga menjadi berkah bagi kita semua, dan Insyallah semakin membaik buat anak kita ini," ucap Ira.
Diberitakan sebelumya, ketiga bocah anak pasangan cerai Rosul, 45 dan Rotimah, tinggal bersama nenek mereka berusia 70 tahun di Desa Muara Tais II dengan hidup serba kekurangan (miskin).
Sang ayah (Rosul) yang menurut keterangan masyarakat dikuatkan Camat, sosok yang dinilai tidak lagi peduli (pemikiran kurang sehat) kepada ketiga anak-anaknya, pasca pisah dari mantan isterinya Rotimah.
Sehingga memaksa putri sulungnya Nofri yang duduk dibangku kelas 3 SD ini harus banting tulang menjadi tulang punggung keluarganya. Saban hari ia terpaksa bekerja sebagai tukang cuci pakaian orang lain untuk menghidupi adik dan neneknya serta ayahnya yang hidup dibawah atap rumah papan neneknya yang tua renta. (baginda)
Comments