Ilmuwan Dunia, Muhammad Ja'far Hasibuan Yakin Tanaman Ini Obat Virus Corona
MEDAN
suluhsumatera : Virus Corona (Covid-19) telah menginfeksi ratusan ribu orang di seluruh dunia, di Indonesia hingga kini sudah 78 orang meninggal dan ratusan orang positif terinfeksi.
Langkah yang tepat untuk mencegah virus Corona tidak lain adalah harus memperkuat sistem imun tubuh.
Peneliti kesehatan dari Indonesia, Muhammad Ja’far Hasibuan yang merupakan juara dunia bidang kesehatan di Shanghai China pada 2019 lalu dan merupakan Co-founder and Presider at Biofar Shrimp Skincare bersama anggota tim medis CV. Biofar Shrimp Skincare Pirman Abadi Pohan, SFarm dan Khairul Amri Batubara, SFarm mengadakan praktek uji coba penemuan obat Covid-19 karyanya.
Uji coba ini mengangkat tema, "Fighting the Covid-19 Pandemic Virus From Death with the Anti-Biofar Medicinal Herb Balacca" (Melawan Virus Pandemi COVID-19 dari Kematian dengan tamuan Obat Anti Virus Biofar Balacca) di Perum Grand Harjosari, Kota Medan, Jumat (27/03/2020).
Ilmuwan ini rencananya akan diikut sertakan pada kompetisi di Amerika Serikat dan Rusia, sembari memohon dukungan dan bantuan para sponsor dermawan dibutuhkan sekira Rp200 juta ikut dalam kompetisi itu.
Saat ini, mereka sedang berupaya mengembangkan perpaduan tanaman surga dengan Biofar Shrimp asli Indonesia untuk dunia yang dihasilkan oleh bahan dari pegunungan Padang Lawas Utara (Paluta) dan hewani dari Laut, sebagai alternatif pengobatan dan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Alasan dipilihnya tanaman surga dan biofar ini jelasnya, lantaran dianggap terbukti memiliki komponen sebagai penghambat dan sebagai bahan alami yang dapat digunakan untuk menghasilkan obat dengan efek positif mematikan virus, baik daya tahan tubuh terhadap tubuh manusia maupun sumber daya alam yang tersedia.
Presiden Direktur Biofar tersebut menuturkan, bahwa komposisi tumbuhan dan hewani sangat ampuh menyembuhkan virus mematikan walaupun rasanya pahit dan asam itu tidak sama penemuan di seluruh dunia.
"Pada penelitian ini, perlu dipahami bahwa bahanya dari hewani dan tanaman surga itu sendiri memiliki karakteristik berbeda tergantung pada sumber tanaman dan lokasinya yang berbeda contoh jaraknya pegunungan dan kelautan," jelasnya.
Dikatakan, bahwa perbedaan sumber tanaman tersebut, lokasi, serta proses penelitiannya akan membedakan pula yang dihasilkan.
Lanjut kata dia, saat ini beberapa negara tengah mengembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19.
Salah satunya sebut dia, adalah China yang mengembangkan obat berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Prof Yang dari Shanghai Tech University pada Januari 2020.
Pada penelitiannya, Prof. Yang berhasil memetakan struktur protein virus corona di mana ditemukan bahwa virus corona penyebab Covid-19 harus menempel pada sel hidup (dalam hal ini paru-paru manusia) sebelum menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak.
Untuk memutus aktivitas ini menurutnya, akan dikembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk Covid-19.
"Pengalaman selama kompetisi menarik bagi saya, yaitu bahan tanaman surga sudah sejak zaman dulu sangat ampuh sembuhkan virus dan yang saya teliti ini memiliki sifat mematikan virus itu," katanya.
Dia berharap, melalui dukungan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss dan juga para sponsor. (nul)
Comments