Merugi Karena Corona, Pemilik Toko di Mal Minta Pemerintah Bantu Gaji Karyawan
JAKARTA
suluhsumatera : Dampak mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Tanah Air, membuat pengusaha yang menyewa toko-toko di mal merugi karena sepinya pengunjung.
Para pengusaha itu berharap ada bantuan dari pemerintah, agar usaha mereka bisa tetap jalan.
Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah berharap pemerintah membantu pengusaha di sektor ritel untuk menggaji karyawan. Pasalnya, pengusaha sudah tidak punya pendapatan untuk memberi gaji.
"Sekarang kami hanya bisa minta bantuan ke pemerintah. Kami tidak akan mampu bertahan kalau pemerintah tidak membantu kami segera. Harus ada bantuan pemerintah pusat untuk kami membayar karyawannya saja. Pengusahanya sih nggak papa, karyawannya ini bagaimana," kata Budi, Minggu (22/03/2020), seperti dilansir dari laman detikcom, Senin (23/03/2020).
Dia bercerita, saat ini pendapatan mal terlebih di Jakarta benar-benar mengalami penurunan yang sangat besar. Bahkan sebutnya, toko seperti salon hingga pakaian sudah tidak ada omzet sama sekali per harinya.
"Salon rambut tidak ada yang motong tapi tetap buka. Toko baju ada juga yang Rp80.000 (pendapatan per hari) itu bisa dibilang sudah nggak ada omzet deh. Salon tuh yang paling kasihan," sebutnya.
Pengusaha semakin tertekan dengan kondisi ini mengingat tidak lama lagi akan ada Lebaran di mana pihaknya harus memberikan Tunjangan Hari Raya (THR).
"Kami mengerti kondisinya (virus corona), tapi kami sedang mengalami tekanan berat bagaimana THR. sebentar lagi Lebaran kami sudah bingung. Sedangkan unit di luar kota juga sudah mulai sepi. Kalau kemarin-kemarin masih stabil, sekarang di luar kota juga Jawa Barat, Tangerang sudah mulai berasa. Nah kalau sudah mulai sepi semua peritel nggak ada dana untuk membayar karyawan dan THR," ucapnya.
Meskipun saat ini para peritel sedang mendorong penjualan online, Budi mengatakan pendapatannya tidak sebanyak seperti orang datang ke mal.
"Memang penjualan online sudah kami usahakan, hanya belum bisa mencapai sebanyak yang seperti orang datang ke mal. Orang mau nyalon kan nggak mungkin online," sebutnya. (*)
Comments