Obat Corona Masih Belum Ditemukan
JAKARTA
suluhsumatera : Banyak informasi beredar yang menyebut sudah ditemukannya obat virus Corona (Covid-19).
Dilansir dari laman detikcom, Jumat (20/03/2020), beberapa contoh yang diperbincangkan mulai dari jambu biji hingga ramuan jamu jahe, kunyit, dan temulawak.
Kabar serupa juga kerap datang dari luar negeri. Peneliti Iran menyebut obat actemra bisa kurangi keparahan gejala virus Corona, sementara China dilaporkan menggunakan obat favipiravir, remdisivir, hingga klorokuin.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan, bahwa hingga saat ini belum ada obat virus Corona. Apa yang sering dilaporkan adalah hasil dari penelitian awal yang masih harus dibuktikan lebih jauh.
Untuk itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Rabu (18/3/2020), mengumumkan proyek program internasional bernama Solidarity.
Negara yang ikut serta dalam program akan saling berkoordinasi untuk mengembangkan obat virus Corona.
"Banyaknya hasil penelitian awal dengan metode berbeda mungkin tidak bisa memberi gambaran jelas dan bukti kuat yang kami butuhkan untuk menentukan terapi terbaik. WHO beserta mitra sedang berusaha mengelola studi di banyak negara, membandingkan terapi yang belum teruji ini," tulis WHO lewat Twitter dan dikutip pada Kamis (19/03/2020).
"Studi internasional besar ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kami butuhkan untuk melihat terapi mana yang paling efektif," lanjut WHO.
Angka infeksi virus yang disebut berasal dari Wuhan, China ini sudah dikonfirmasi mencapai 218 ribu kasus di seluruh dunia. Ada sekitar 8.800 yang meninggal dan 84 ribu sembuh. (*)
Comments