Ini Jurus Walikota Bekasi Lawan Corona
BEKASI
suluhsumatera : Hingga kini ada sembilan warga Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19).
"Yang positif tadi ada 9," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kepada wartawan, Kamis (19/3/2020), seperti dilansir dari laman detikcom, Jumat (20/03/2020).
Data tersebut didapat Pemko Bekasi per hari, Kamis 19 Maret 2020. Rahmad mengatakan, dari 9 kasus positif Corona, di antaranya merupakan satu keluarga.
"Satu (positif di kecamatan) Mustika Jaya, di Jatisampurna itu ada satu keluarga (positif) tadi saya sampaikan sedang dirawat di salah satu rumah sakit swasta dan beberapa sedang dialihkan ke Rumah Sakit Persahabatan, lalu di (Kecamatan) Medan Satria ada 3 (kasus) ini juga salah satu lingkaran keluarga," paparnya.
Pria yang akrab disapa Pepen itu pun mengaku telah melakukan sejumlah langkah sebagai jurus untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.
Salah satunya, Pemko melakukan sejumlah langkah preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19, yakni dengan menutup karaoke dan diskotek.
"Sudah rapat kepada pak Kapolres agar tempat-tempat karaoke atau diskotek, spa, terhitung malam ini akan ditutup," ujarnya.
Selain diskotek dan karaoke, Rahmat meminta kepada rumah makan ataupun restoran untuk mengurangi kegiatan yang mengundang banyak massa.
"Pemerintah Kota Bekasi meminta kepada seluruh rumah makan yang sekarang ini masih melakukan kegiatan-kegiatan besar untuk dikurangi," ucapnya.
Dalam surat edaran Walikota Bekasi nomor 443/2137/parbud.par disebutkan, tempat hiburan malam se-Kota Bekasi akan ditutup terkait antisipasi penyebaran virus Covid-19. Penutupan efektif mulai tanggal 20 Maret 2020 hingga 31 Maret.
Tempat hiburan malam dan tempat umum yang akan ditutup meliputi, klub malam, kafe, panti pijat, karaoke, klub musik, pub, billiar, panti mandi, arena bermain anak, tempat wisata, dan balai pertemuan.
Pemko Bekasi juga membentuk tim bernama War-war yang akan berkeliling kota dengan menggunakan mobil.
"Dia pakai mik menyampaikan surat edaran. Kalau masih ada orang yang melakukan, sekarang kan orang hajatan saja sudah enggak boleh maka kita dikurangi ya, maka terus kita sosialisasi," ucap Pepen.
"Pemko meminta Dewan Masjid Indonesia Kota Bekasi untuk penyebarluasan (informasi terkait Covid-19 melalui forum masjid berkenaan dengan surat edaran Walikota terhadap partisipasi preventif Corona," ucapnya.
Rahmat pun berencana melarang warga ke DKI Jakarta, jika wabah virus Corona di Ibu Kota terus meningkat. Keputusan itu diambil guna menghambat laju penyebaran virus Corona.
"Saya melarang warga saya untuk melakukan aktivitas ke Jakarta itu saat jumlah (pasien positif Corona) yang ada di Jakarta meningkat, tapi dua hari ini saya lihat masih tetap, masih stagnan, dan mudah-mudahan itu menjadi titik dominasi," pungkasnya.
Dia mengatakan, sebagian besar warga Bekasi beraktivitas di Jakarta. Meski demikian, langkah tegas mesti diambil pemda untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
Salah satu langkah yang akan diambil jika wabah Corona di DKI Jakarta terus meningkat adalah membatasi akses warga Bekasi ke Jakarta. Namun Pepen tidak memerinci kapan wacana itu akan direalisasikan.
"Dari 2,4 juta warga Bekasi dan 60 persen melakukan aktivitas di Jakarta, saya sampaikan saya harus mengambil keputusan pahit terhadap warga saya walau saya tahu dari kerja itu ada sumber penghasilan, tapi pemerintah memberikan kelonggaran 14 hari masa lock tersebut untuk kebaikan kita semua, kebaikan warga Kota Bekasi, dan kebaikan warga masyarakat Jakarta," tandasnya. (*)
Comments