Respon Surat Menkeu RI, Bupati Tapsel Stop Program DAK Fisik
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Syahrul M. Pasaribu, SH menggelar rapat menindaklanjuti Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : S-247/MK.07/2020 tanggal 27 Maret 2020, tentang Penghentian Proses DAK Fisik Tahun 2020 yang berimplikasi dengan program lainnya, di ruang Rapat Bupati Tapsel, kemarin.
Pada rapat tersebut Syahrul menyampaikan, dengan pemberhentian program DAK fisik yang berjumlah sekitar Rp50 milyar tentu berakibat terhadap program yang sudah direncanakan sebelumnya.
Dengan demikian kata dia, seluruh pimpinan OPD untuk lebih selektif dan hati-hati dalam merealisasikan program yang sudah ada dalam DPA.
"Artinya program yang dilaksanakan hanya yang sangat urgen dan program yang hasilnya dapat langsung dirasakan masyarakat serta mengurangi perjalanan dinas daerah, ini juga berhubungan dengan antisipasi penyebaran Covid-19," ungkapnya.
"Sangat jelas program strategis melalui DAK fisik yang proses lelangnya sudah diakhir dihentikan, pasti berimbas dengan program lainnya. Maka itu saya berharap pimpinan OPD harus lebih mengutamakan skala prioritas dalam menjalankan program, sedangkan program yang bersifat seremonial harus ditiadakan," harap Syahrul.
Hal ini juga kata dia, menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional saat ini sangat tidak stabil dan disisi lain konsentrasi pemerintah sekarang tertuju kepada penanganan Covid-19, yang membutuhkan anggaran tidak sedikit, agar dapat teratasi secara baik.
Bupati juga sudah menjelaskan, pada pembukaan Musrenbang RKPD sehari sebelumnya, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini sedang tidak bagus. Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi dikisaran 4,7 persen sampai dengan 5,0 persen, bahkan akhir-akhir ini diprediksi pertumbuhan dikisaran 4 persen dan juga berpotensi pertumbuhannya hanya 2 persen.
"Oleh karena itu, diperkirakan Pendapatan Daerah Tapanuli Selatan yang dirancang dalam APBD TA 2020 tidak dapat dicapai, makanya penghematan Anggaran untuk semua OPD harus dilakukan," terang Syahrul. (baginda)
Comments