Sekda Tapsel : Perkaderan Merupakan Jantung HMI
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Perkaderan merupakan jantungnya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Hal itu disampaikan Sekda Tapanuli Selatan (Tapsel), Parulian Nasution saat menutup Latihan Kader II HMI Tingkat Nasional di Torsibohi Nauli Hotel Sipirok, Senin (09/03/2020).
Parulian menyampaikan rasa bangga kepada seluruh peserta, karena diakhir-akhir LK II ini, telah terlihat wajah peserta yang begitu ceria dan bahagia.
"Itu pertanda bahwa pelaksanaan LK II HMI Tingkat Nasional telah berjalan baik dan sukses berkat kerja keras panitia yang dimulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pasca pelaksanaan," katanya.
Lanjut Parulian, HMI memiliki sejarah panjang terkait perkaderan yang luar biasa, karena banyak tokoh-tokoh HMI yang turut membangun Negara Indonesia.
"Dan kegiatan seperti ini harus terus ditingkatkan, karena melihat era global yang saat ini menjadi tantangan buat kita demi menuju yakin usaha sampai (Yakusa)," imbuhnya.
"Perkaderan di HMI adalah sebuah keniscayaan yang harus terus dilaksanakan karena perkaderan di HMI adalah sebuah jantungnya organisasi, ketika jantungnya sudah copot maka lumpuhlah sudah HMI ini," timpalnya.
"Jadi konsekuensinya perkaderan harus terus dilaksanakan mulai dari free inter training, basic intermadiate training, advance training bahkan kursus kursus senior," tambahnya.
"Saya berharap dari tubuh HMI akan selalu muncul pejuang-pejuang Islam yang betul-betul mampu menerapkan 5 insan cita yaitu insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, insan yang belandaskan Islam, insan yang bertanggungjawab terhadap terwujudnya adil dan makmur yang diridhai Allah," pungkasnya.
Sedangkan Kader HMI kata dia, disiapkan untuk menjadi kader militan, karena sesungguhnya HMI itu dilahirkan tidak ada bapak tidak ada ibu, kesannya HMI itu dilahirkan dalam posisi anak yatim piatu, karena HMI itu dibesarkan dengan penuh tantangan.
"Kader HMI juga harus benar-benar merencanakan masa depan yang lebih baik, karena HMI sudah menjadi organisasi terbesar di Asia Tenggara, untuk itu saya mengajak adik-adik semua agar betul-betul belajar yang lebih maksimal untuk dapat memahami bahwa HMI itu ada dimana-mana tapi tidak akan kemana-mana," tandasnya.
Pendiri HMI Prof. Lafran Pane dalam membangun HMI itu selalu menerapkan pola kejujuran, karena kader-kader HMI dituntut untuk memiliki 5 olah, yang pertama olah jiwa yaitu kader HMI harus berjiwa besar, olah pikir kader HMI harus berpikir positif, olah kerja kader HMI harus bisa bekerja lebih terprogram lebih terorganizing dan lebih terkontroling.
"Kemudian HMI dalam berkerja harus benar benar rasional dan objektif berdasarkan skedule yang akan dilaksanakan, karena itu HMI juga dituntut Olah rasa artinya bagaimana kita merasakan apa yang dirasakan orang lain," tambahnya.
Selanjutnya olah raga, kader HMI itu harus siap berolahraga agar staminanya lebih baik untuk mengantarkan dan semangat keuletan yang sangat tinggi. Kader HMI yang tidak ikhlas akan berhadapan dengan kegagalan makanya kader HMI itu harus bersyukur dan ikhlas dalam menjunjung tinggi syiar islam sesuai Quran dan Hadist sebagai jalan untuk menuju keselamatan. (baginda)
Comments