Akibat Wabah Covid-19, Jenazah Warga Labura Tidak Dapat Dipulangkan dari Jayapura
RANTAUPRAPAT
suluhsumatera : Rasa duka satu keluarga di Kab. Labuhanbatu Utara (Labura) yang menyaksikan prosesi pemakaman anggota keluarganya di Jayapura, Papua, melalui gawai atau telepon seluler, Sabtu (11/04/2020) siang, mendadak menjadi perhatian netizen.
Kisah sedih tersebut diunggah di laman media sosial facebook milik Tetty Situmeang Car. Video itu telah ditonton lebih dari 58,7 ribu orang, hingga Minggu (12/04/2020) sore.
Upaya pemulangan jenazah David Hamonangan Nainggolan, 21 warga Desa Bangun Rejo, Kec. NA IX-X harus terkendala, karena Angkasa Pura I menutup penerbangan di Bandara Sentani-Jayapura, sejak Maret hingga April 2020, untuk pencegahan mewabahnya Covid-19 di tanah Papua.
Keluarga besar David histeris mendengar kabar tersebut, namun akhirnya sepakat agar prosesi pemakaman almarhum David dilaksanakan di daerah yang terkenal dengan tambang emasnya itu.
Keluarga tidak menyangka David yang bercita-cita menjadi tentara itu harus pergi menghadap Yang Maha Pencipta, karena didiagnosa terjangkit Malaria.
Selama di Jayapura, David menggunakan waktu luang untuk bekerja dan membantu abangnya. Waktu tiga bulan itu juga dimanfaatkannya latihan fisik dan menjaga stamina.
Namun, penyakit Malaria yang mengerogoti membuatnya pergi untuk selama-lamanya.
Sebelum prosesi pemakaman dilakukan, orangtua David meminta agar melihat anak kesayangannya itu melalui video call aplikasi whatsapp. Mereka ingin melihat terakhir kalinya pria pemegang sabuk hitam karate tersebut.
Prosesi pemakaman yang disaksikan melalui sambungan video call berlangsung pukul 12.05 WIB. Pemandangan itu membuat isak tangis keluarga pecah melihat jenazah David di dalam peti berwarna kecoklatan.
Sesekali mereka menyeka air mata dan terus melambaikan tangan berharap David dapat merasakan kesedihan ini dari gawai berukuran 6 inhci. Doa-doa juga dipanjatkan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya.
Isak tangis mereda perlahan saat detik-detik peti jenazah di masukan kedalam tanah. Beragam komentar juga ikut menuliskan belasungkawa dan berharap keluarga memahami kondisi saat ini menghadapi wabah virus di setiap daerah.
Dalam kesempatan itu, pihak keluarga berusaha memulangkan jenazah David ke Kab. Labura, namun terkendala wabah Covid-19. (nia)
Comments