Lagi, Pihak Keluarga Ambil Jenazah PDP Covid-19 dari Rumah Sakit di Makassar
MAKASSAR
suluhsumatera : Aksi pengambilan paksa jenazah Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19 oleh pihak keluarga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsesl), kembali terjadi.
Pada, Minggu (07/06/2020), jenazah seorang IRT berusia 53 tahun diambil paksa oleh keluarganya dari RS Stella Maris.
"Pasien yang meninggal perempuan berumur 53 tahun, ibu rumah tangga meninggal di rumah sakit Stella Maris dengan status PDP," ungkap Kapolsek Ujung Pandang, Kompol. Wahyu Basuki, pada Minggu malam, dilansir dari laman detikcom.
Pasien diketahui dibawa ke RS Stella Maris dan dinyatakan statusnya sebagai PDP Covid-19, pada Minggu (7/6). Kemudian sekitar pukul 19.45 WITA, pasien tersebut meninggal dunia.
Keluarga korban lalu tiba dengan jumlah besar ke RS, untuk mengambil jenazah korban. Polisi dan TNI yang berjaga di lokasi pun tidak bisa berbuat banyak menghalau keluarga pasien lantaran kekurangan jumlah personel.
"Keluarga almahrum sekitar 150 orang dan mengambil paksa jenazah almahrum di RS Stella Maris untuk di bawa pulang, namun dihalau oleh anggota TNI dan Polri yang berjaga di RS Stella Maris sampai di jalan Lamadukelleng. Karena kekuatan tidak imbang sehingga jenazah almahrum berhasil dibawa pulang dengan menggunakan mobil ambulance yang sudah dipersiapkan oleh keluarga almarhum," jelas Wahyu.
Untuk mencegah terjadinya aksi serupa, beberapa anggota TNI dan polisi berjaga di sekitar lokasi.
Sebelumnya, dua jenazah pasien yang diambil paksa keluarganya di dua rumah sakit di Makassar berstatus positif Corona (Covid-19). Hal ini diketahui setelah pihak RSKD Dadi dan RSUD Labuang Baji menerima hasil tes Swab dari laboratorium.
Direktur RSKD Dadi, dr. Arman Bausat, Sp.BO membenarkan ada jenazah yang diambil paksa oleh keluarganya, pada Selasa (2/6), berstatus positif Covid-19.
"Hasil tes Swab pasien yang dijemput paksa keluarganya karena menolak protokol Covid-19 sudah keluar, hasilnya positif. Kita khawatirkan keluarga yang mengangkat jenazah dapat terinfeksi, sehingga bertambah terus pasien positif, kita tidak dapat berbuat banyak karena masyarakat melawan," ungkap Arman. (*)
Comments