Menhan Prabowo Subianto Rencana Borong 500 Unit Maung Pindad Titah dari Jokowi
suluhsumatera - Kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke PT Pindad (Persero) ternyata bukan hanya sekadar menjajal kendaraan taktis (rantis) yang bernama Maung. Dia juga akan memborong rantis tersebut.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, Prabowo berkomitmen untuk membeli 500 unit Maung.
"Iya beli dan sudah komitmen 500 unit," katanya seperti yang dilansir detikcom, Senin (13/7/2020).
Abraham menjelaskan, komitmen pembelian 500 unit Maung itu merupakan tahap pertama. Artinya ada kemungkinan Prabowo akan membeli lebih banyak lagi.
Abraham juga mengungkapkan, ini bukan kali pertama Prabowo belanja alutsista dari Pindad. Sebelumnya dia juga pernah membeli 4 miliar amunisi kaliber kecil dari Pindad.
"Sebelumnya beliau sudah order ke Pindad juga 4 miliar amunisi kaliber kecil. Luar biasa Pak Menteri kita," tambahnya.
Menurut Abraham, untuk Maung sendiri harganya sekitar Rp 600 jutaan per unit. Jika dikalikan dengan jumlah unit yang dibeli pada tahap 1 maka total anggaran yang dikeluarkan Kemenhan sekitar Rp 300 miliar.
Pembelian alutsista ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung Prabowo terkait belanja produk-produk dari luar negeri.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengingatkan para menterinya untuk mengerem belanja luar negeri dan sentilan khusus diberikan ke Prabowo. Enam hari setelahnya, Prabowo memposting foto dengan menjajal alutsista.
Pada 7 Juli 2020, Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri dalam rapat terbatas. Jokowi meminta jajarannya bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Selain itu, pembelanjaan pemerintah harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Jokowi dikutip dari laman Presiden RI, Rabu (8/7/2020).
Dari banyak menteri yang hadir, Jokowi memberi penekanan khusus untuk Prabowo.
"Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang, cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini," tuturnya.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan, Prabowo berkomitmen untuk membeli 500 unit Maung.
"Iya beli dan sudah komitmen 500 unit," katanya seperti yang dilansir detikcom, Senin (13/7/2020).
Abraham menjelaskan, komitmen pembelian 500 unit Maung itu merupakan tahap pertama. Artinya ada kemungkinan Prabowo akan membeli lebih banyak lagi.
Abraham juga mengungkapkan, ini bukan kali pertama Prabowo belanja alutsista dari Pindad. Sebelumnya dia juga pernah membeli 4 miliar amunisi kaliber kecil dari Pindad.
"Sebelumnya beliau sudah order ke Pindad juga 4 miliar amunisi kaliber kecil. Luar biasa Pak Menteri kita," tambahnya.
Menurut Abraham, untuk Maung sendiri harganya sekitar Rp 600 jutaan per unit. Jika dikalikan dengan jumlah unit yang dibeli pada tahap 1 maka total anggaran yang dikeluarkan Kemenhan sekitar Rp 300 miliar.
Pembelian alutsista ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung Prabowo terkait belanja produk-produk dari luar negeri.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengingatkan para menterinya untuk mengerem belanja luar negeri dan sentilan khusus diberikan ke Prabowo. Enam hari setelahnya, Prabowo memposting foto dengan menjajal alutsista.
Pada 7 Juli 2020, Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri dalam rapat terbatas. Jokowi meminta jajarannya bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Selain itu, pembelanjaan pemerintah harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Jokowi dikutip dari laman Presiden RI, Rabu (8/7/2020).
Dari banyak menteri yang hadir, Jokowi memberi penekanan khusus untuk Prabowo.
"Misalnya di Kemenhan, bisa saja di DI (Dirgantara Indonesia), beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang, cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini," tuturnya.
Comments