Seorang Bapak di Cianjur Dibunuh Anaknya yang Mengidap Gangguan Mental
CIANJUR
suluhsumatera : Seorang pria berinisial H, 21 diringkus personel Polres Cianjur, Jawa Barat, karena diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Ruslan, 59.
Jasad korban ditemukan di pinggir sawah di Desa Sukaresmi, Kec. Kadupandak, Cianjur, dengan luka akibat hantaman benda tumpul di bagian kepala.
Kapolsek Kadupandak, AKP. Deden Sulaeman di Cianjur Kamis (30/7), mengatakan, pihaknya langsung mendalami kasus penemuan mayat yang sempat menggegerkan warga sekitar itu dan mengamankan anak korban, sebagai terduga pelaku untuk dimintai keterangan.
"Setelah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi, kami menyimpulkan korban meninggal karena hantaman benda tumpul di bagian belakang kepala. Setelah dilakukan pengembangan kami mendapat nama anak korban yang diduga sebagai pelaku," katanya, seperti dilansir dari laman Antara.
Dugaan tersebut, ungkap dia, diperkuat dengan penemuan sendal milik pelaku yang tertinggal di TKP dan balok kayu yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Namun hingga saat ini, pihaknya masih mendalami kasus tersebut karena terduga pelaku, mengalami gangguan mental.
Bahkan saat dimintai keterangan di Mapolsek Kadupandak, jawaban terduga pelaku berbellit-belit dan tidak menyambung, pelaku kerap tertawa sendiri dan tidak mengindahkan pertanyaan petugas.
"Informasi dari keluarga, terduga pelaku sudah lama mengalami gangguan mental," katanya.
Sementara informasi dari pihak keluarga, sebelum ditemukan meninggal dengan luka mengenaskan di bagian kepala belakang, warga sempat melihat korban sedang dikejar anaknya di pinggir sawah yang terletak di ujung kampung, namun warga menyangka sang anak memang hendak mengikuti ayahnya.
Hingga akhirnya korban ditemukan sudah tidak bernyawa tergeletak tidak bernyawa di pinggir sawah, dimana warga sempat melihat keberadaannya bersama terduga pelaku.
"Saat kami melakukan pencarian dan bertanya pada H ketika itu, dia hanya tertawa tanpa menjawab sepatah katapun," kata Kamaludin anggota keluarga.
Ia menambahkan, selama ini Ruslan tinggal bersama dua orang anaknya, seorang diantaranya H yang selama ini mengalami gangguan kejiwaan.
Pihak keluarga tidak menyangka Ruslan akan meregang nyawa di tangan anak kandungnya sendiri karena selama ini meskipun mengalami gangguan jiwa Ruslan tetap merawat H dengan sabar.
"Kami tidak menyangka kalau Ruslan akan mengalami nasib seperti ini, meskipun H sering kumat dan berulah, Rusalan tetap menjaga dan merawatnya," kata Kamaludin. (*)
Comments