Dialog LPA Medan: Belajar Daring Tidak Adil Bagi Anak
MEDAN
suluhsumatera : Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan menggelar dialog dan Webinar mengangkat tema, "Keteladanan Pemimpin dalam Membentuk Karakter Anak" di Aula Hotel Residence Puri, Medan, Sabtu (01/08/2020).
Sebagai pembicaranya pada Webinar ini, Prof. Dr. Maidin Gultom, SH, MHum, Dr. Nispul Khori, MAg, dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Sumatera Utara (Sumut) Muniruddin Ritonga, MH.
Webinar ini diikuti 25 audiens dan 40-an peserta.
Prof. Dr. Maidin Gultom menjelaskan, karakter anak sangat ditentukan oleh orangtua.
Oleh karena itu kata dia, orangtua berperan sangat besar dalam menanamkan nilai karakter kepada anaknya dalam keluarga melalui keteladanan dan kasih sayang.
Karena itu sebutnya, dirasa perlu setiap generasi muda yang akan masuk fase menjalani kehidupan berumahtangga benar-benar mempersiapkan diri, baik mental dan ekonomi, agar anak dapat dibesarkan dengan pola pendidikan dan lingkungan yang baik.
Sementara Dr. Nipul Khoiri dalam kesempatan itu menegaskan, salah satu instrumen pembentukan karakter anak adalah lingkungan, yang juga mencakup tanggung jawab pemerintah dalam menciptakan situasi lingkungan bermasyarakat yang ramah anak,?melalui kebijakan.
Lalu kata dia, sikap teladan pemimpin juga dapat mempengaruhi karakter anak Indonesia.
Menurutnya, prilaku korupsi dan melanggar hukum yang dicontohkan oleh para pemimpin dapat merusak mindset anak, bahkan ditiru oleh generasi yang akan datang.
"Maka dari itu, perlu memilih pemimpin yang taat hukum dan anti korupsi agar dapat jadi teladan bagi masyarakat, khususnya anak-anak," katanya.
Sementara itu, Muniruddin Ritonga, MH yang juga Ketua LPA Sumut, sangat menyayangkan sampai hari ini baik Pemprov dan Pemko Medan sangat tidak peduli dengan LPA Sumut dan LPA Medan.
Padahal kata dia, mestinya LPA selaku stakeholder harus dirangkul untuk membangun kebijakan yang ramah anak dan pro terhadap pemenuhan hak dasar anak, sebagaimana diatur UU 35/2014.
"Maka dalam Webinar ini, LPA Medan mengajak masyarakat agar berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikak yang dalam fase krisis pandemi Covid-19 ini sudah berbulan-bulan tidak belajar, alias bersekolah namun hanya belajar Daring saja," paparnya.
Padahal sebut dia, kebijakan belajar Daring sangat tidak berkeadilan, karena tidak semua orang memiliki gadget dan kemampuan belanja kuota internet, belum lagi distribusi sinyal juga belum merata di semua tempat di Sumut.
LPA Sumut mengusulkan agar Pemprov secara perlahan, mulai mengadaptasi era new normal agar jangan kondisi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) semakin lama dan dikhawatirkan Indonesia dapat saja kehilangan generasi bangsa.
"Salah satu langkahnya adalah mulai membuka sekolah di daerah zona hijau, namun tetap juga mematuhi standar protokol kesehatan," bebernya.
Sebelumnya Ketua LPA Kota Medan, Alihot Sinaga, MSos juga menyampaikan, sistem Daring tidak dapat diterima oleh setiap orang, karena tidak semua lapisan masyarakat mempunyai ekonomi sama.
Ia juga menyampaikan, dengan acara diskusi tersebut, pihaknya berharap ada semangat pada tim di setiap kecamatan mencari jalan keluar mencapai tujuan seperti tema acara.
"Nanti kita lanjutkan Musrembang membahas bagaimana masalah-masalah anak ini bisa tersampaikan dan mendapat perhatian dari pemimpin di Medan. Kita juga berharap Medan punya pemimpin yang menjadi tauladan bagi anak," ucapnya.
Diskusi perdana yang digelar pengurusan baru ini akan terus dilanjutkan dengan tema-tema lain terkait permasalahan anak. (hrp)
Comments