Sri Ayu Mihari: Pengajian Tetap Berjalan, Meski Secara Virtual
MEDAN
suluhsumatera : Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut, Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah menyatakan, meski dalam pandemi Covid-19, pengajian diharapkan terus berjalan, walaupun harus dilaksanakan secara virtual.
Hal itu diutarakan Sri Ayu Mihari pada pengajian secara virtual yang digelar DWP Sumut di Kantor DWP, Jalan Teuku Cik Dik Tiro, Medan, Selasa (25/08/2020).
Pengajian itu antara lain membahas berbagai kajian yang relevan untuk diterapkan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.
Seperti kajian tentang pandangan Islam mengenai wabah Covid-19, pengobatan bekam, hingga fardu kifayah jenazah.
Ayu menyebut, pandemi Covid-19 tidak akan menyurutkan niat beribadah dan mencari ilmu para anggota DWP seluruh Sumut yang mengikuti pengajian.
"Pengajian ini kita laksanakan secara virtual, karena kondisi yang belum memungkinkan kita bisa melaksanakan pengajian secara tatap muka langsung," kata Ayu.
Sekretaris DWP Sumut, Zahara Nasution mengatakan, pengajian DWP Sumut diadakan secara rutin setiap bulan.
Lantaran pandemi, pengajian yang semula dilakukan dengan tatap muka dilakukan secara virtual.
Pemateri pertama pada pengajian itu, Ustaj Hasbi Al Mawardi Lubis mengatakan, setiap orang haruslah mempersiapkan kematian.
Dengan mengingat kematian kata dia, maka manusia akan selalu berpikir bahwa hidup tidak kekal.
"Dengan banyak mengingat kematian, bukan sesuatu hal yang hina. Kita butuh persiapan, siapa yang masuk kubur tanpa bekal seperti menyeberangi lautan tanpa kapal," ujar Hasbi.
Sedangkan pemateri kedua, Koordinator Bidang Diklat Pengda Perkumpulan Bekam Indonesia Sumut, Esty Budi Rahayu menyampaikan materi mengenai bekam.
Dijelaskan, bekam adalah sunnah Rasulullah yang memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Apa lagi sebut dia, pada masa pandemi, peningkatan daya tahan tubuh sangat berguna di masa pandemi.
"Bekam sudah dipraktikkan sejak zaman dahulu kala. Tujuan bekam ini bisa untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, memperlancar aliran darah, memperbaiki sistem sirkulasi tubuh, meredakan nyeri, mengeluarkan racun dan mengeluarkan zat-zat berbahaya dalam tubuh," kata Esty.
Sementara itu pemateri terkahir, Ustaj Mukhlis Al Marwadzi menyampaikan materi pandangan Islam mengenai wabah.
Menurutnya menyikapi wabah haruslah tetap bersandar pada Alquran dan Hadis.
Selain itu, kata Mukhlis, Rasul sendiri punya beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menangkal wabah. Pertama menjaga kebersihan makanan dan minuman. Kedua, menjaga kebersihan fisik dan lingkungan. Ketiga mengisolasi area yang terkena wabah.
"Apa bila wabah menyebar di suatu tempat, maka isolasi adalah langkah yang dianjurkan oleh Rasulullah," ucap Mukhlis. (*)
Comments