Jika Tidak Patuh, Izin Usaha Galian C CV.SS di Asahan Akan Direkomondasikan Dicabut
KISARAN
suluhsumatera : Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Utara
(Sumut) akan segera merekomendasikan ke Dinas Perizinan Sumut untuk mencabut dan membekukan izin Galian C tanah milik CV. SS di Desa I, Kec. Tinggiraja, Kab. Asahan.
Perusahaan itu dinilai lalai hingga menimbulkan korban jiwa dan tidak mengikuti Standar Operasional Pertambangan (SOP) yang diterapkan serta tidak melaksanakan reklamasi (menimbun lubang bekas galian).
Hal itu dikatakan Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Wilayah IV Labuhan Batu, Sariguna Simanjuntak,ST, MT kepada wartawan, Senin (14/09/2020), melalui saluran aplikasi WhatsApp.
"Jika pihak perusahaan tidak juga melakukan penutupan void (lubang) di areal Galian C mereka, maka kami akan segera melayang surat rekomendasi kepada Dinas Perizinan untuk segera mencabut atau membekukan semua izin mereka. Karena usaha tambang mereka sudah sangat membahayakan keselamatan warga sekitar dan tidak sesuai SOP dalam melakukan aktivitasnya," sebut Sariguna.
Dikatakan, setelah Tim Inspektur Pengawas Tambang turun kelokasi dan memeriksa semua kelengkapan izin serta berkas dokumen mereka semuanya lengkap.
Namun kata dia, saat tim melihat lokasi galian, banyak ditemukan lubang-lubang yang dalam, bekas galian yang tidak ditimbun.
Menurutnya, pengusaha sudah disarankan agar dilakukan penutupan void (lubang). Namun, hingga hari ini tidak mengindahkan teguran yang disampaikan.
Terpisah, Seketaris Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) Asahan, Adi Chandra Pranata mengapresiasi sikap pihak Dinas ESDM Sumut Cabang Wilayah IV Labuhan Batu yang akan merekomendasikan pencabutan atau membekukan izin Galian C CV.SS.
"Kami sangat mengapresiasi sikap pihak Cabdis ESDM yang akan mengusulkan pencabutan dan pembekukan izin pengusaha tambang Galian C yang ada di Tinggiraja. Karena, selain pengusahanya dinilai lalai dalam menjalankan SOP. Mereka juga sudah membuat korban anak-anak meninggal, karema tenggelam di kubangan bekas galian," tandasnya. (dri)
Comments