GP Ansor Pematangsiantar Minta Isu SARA dengan Pilkada
PEMATANGSIANTAR
suluhsumatera : Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Pematangsiantar, menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pematangsiantar, tahun ini, berbeda dari sebelumnya, karena hanya ada satu Pasangan Calon (Paslon) walikota dan wakil walikota, yang menjadi peserta, yakni Ir. Asner Silalahi, MT-dr. Susanti Dewayani (Pasti).
Hal ini terjadi setelah semua Partai Politik (Parpol) yang memiliki kursi di DPRD Pematangsiantar, memutuskan untuk mengusung Pasti.
Maka secara demokrasi pemungutan suara yang akan berlangsung, pada 9 Desember 2020 mendatang, masyarakat akan diperhadapkan dengan dua pilihan yakni, antara Pasti dan kolom kosong, dimana Paslon tunggal ini berada di posisi sebelah kiri dan kolom kosong di sebelah kanan, pad kertas suara nantinya.
Mengingat hal itu, GP Ansor Kota Pematangsiantar, mengajak kepada masyarakat, untuk menentukan hak pilih, dan karena pelaksanaan Pilkada ini berlangsung dimasa pandemi Covid-19, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesegatan yang telah ditentukan sesuai aturan.
Ridwan Akbar M. Pulungan, SSos, Ketua GP Ansor Kota Pematangsiantar mengatakan, perhelatan ini berlangsung sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Akbar menilai, pada hakikatnya KPU juga sudah mematangkan dan mengkaji secara mendalam suksesnya Pilkada di Siantar ini, ditandai dengan tahapan-tahapan yang sudah dilalui.
Namun, kata Akbar, penolakan dan dukungan dalam perhelatan di Pilkada ini banyak menuai pro dan kontra.
"Tentu kita juga harus saling menghargai sebagai bentuk tegaknya demokrasi di kota yang plural ini," pungkas Akbar, saat berbincang-bincang kepada para jurnalis di salah satu warung kopi di Kota Pematangsiantar, Rabu (07/10/2020).
Akbar menambahkan, dalam pesta demokrasi ini, hal yang lebih mendasar dan harus sama-sama dipahami adalah, ini bukanlah momen untuk terus menciptakan permusuhan dan saling mendiskreditkan satu dengan yang lainnya, apa lagi dengan membawa isu SARA dalam kepentingan politik.
"Itu sungguh sangatlah tidak baik, apa lagi kita masyarakat Kota Pematangsiantar sangat menjungjung tinggi adab dan toleransi, itu memang sudah teruji dan ini terbukti dengan masuknya Kota Pematangsiantar dalam kategori Kota Paling Toleran ke 3 se Indonesia. Jelas ini adalah prestasi yang harus dirawat dan ditingkatkan," sebut Akbar.
Untuk kepentingan bersama dan untuk menciptakan Pilkada damai, GP Ansor Kota Pematangsiantar, mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat untuk bersama-sama mengedepankan sikap toleransi serta saling menghargai, terlebih dalam memberikan aspirasi politik pada Pilkada ini.
"Kita berharap, jangan ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi Pilkada ini untuk merusak tatanan dan pluralisme di Kota Pematangsiantar ini," pintanya.
Ketua GP Ansor Kota Pematangsiantar ini juga menilai, keutuhan dan pluralisme di Kota ini lebih mahal ketimbang ajang yang memang dilaksanakan lima tahun sekali ini.
"GP Ansor akan terus berkomitmen menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara sebagai wujud dari Hubbul Wathan Minal Iman atau cinta tanah air bahagian dari iman," tutupnya. (syahru)
NB : Foto Ridwan Akbar M Pulungan S.Sos, Ketua GP Ansor Kota Pematangsiantar bersama para Pengurus GP Ansor Kota Pematangsiantar. (Suluhsumatera.co.id/Ist)
Comments