Peralihan Blok Rokan di Riau Diharapkan Tidak Timbulkan Masalah Ketenagakerjaan
PEKANBARU
suluhsumatera : Peralihan pengelolaan ladang minyak Blok Rokan dari PT. Chevron Pacific Indonesia ke PT. Pertamina Hulu Rokan diharapkan tidak menimbulkan masalah ketenagakerjaan.
Harapan itu dikemukakan Gubernur Riau, Syamsuar saat pertemuan dengan manajemen PT. Pertamina Hulu Rokan dan SKK Migas Sumbagut, di Pekanbaru, Rabu
(11/11/2020).
Dia meminta agar perusahaan plat merah itu mengutamakan tenaga kerja lokal saat peralihan Blok Rokan berlangsung mulai Agustus 2021.
Ia mengatakan, perlu diperhatikan agar tidak muncul masalah dari tenaga kerja yang sudah ada saat ini dalam proses transisi.
"Terkait tenaga kerja tadi juga saya sampaikan, itu komitmen mereka (Pertamina) bahwa mereka menggunakan tenaga kerja yang ada saat ini. Saya juga dorong tadi agar tenaga kerja yang ada sekarang ini bisa dimanfaatkan oleh Pertamina," kata Syamsuar, seperti dilansir dari laman Antara.
Gubernur juga berharap Pertamina membuka peluang bagi masyarakat Riau, apa bila perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk meneruskan produksi di Blok Rokan.
"Kalau mereka membutuhkan tenaga kerja, harapan saya mereka mengutamakan tenaga kerja yang ada di Riau ini," ujarnya.
Selain itu ia juga meminta agar Pertamina dapat mengoptimalkan kerja sama dengan perusahaan kontraktor lokal dalam pelaksanaan kegiatan hulu migas di Blok Rokan.
Dengan demikian, ia berharap hubungan antara Pertamina dan masyarakat di Riau dapat terjalin baik.
"Termasuk bagaimana mereka juga memanfaatkan kontraktor lokal. Agar nanti terjalin koordinasi yang baik, sehingga kita harapkan hubungan harmonis dan kerja sama yang baik yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau dan produksi migas di masa mendatang," katanya.
Ia menambahkan, Pemprov Riau dan seluruh masyarakat Riau tentu akan mendukung nasionalisasi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina apa bila dapat memberi manfaat yang lebih besar bagi daerah penghasil.
Salah satunya agar produksi minyak di Blok Rokan tidak anjlok terlalu banyak saat beralih ke Pertamina dari perusahaan Amerika, Chevron.
"Malu rasanya kalau sudah kita percayakan kepada perusahaan nasional, tapi produksinya malah turun. Tentu kita tak ingin seperti itu, dan kita harus buktikan bahwa Pertamina lebih baik dari perusahaan asing," ujar Gubernur Syamsuar. (*)
Comments