Kapolres Labuhanbatu Ceritakan Pengalaman Jadi Pasien Covid-19
![]() |
Kapolres Labuhanbatu, AKBP. Deni Kurniawan, SIK, MH. Foto: suluhsumatera/vinsa. |
KOTAPINANG
suluhsumatera : Menjadi pesakitan akibat Covid-19 ternyata sangat tidak menyenangkan.
Setidaknya pengalaman itu yang dirasakan Kapolres Labuhanbatu, AKBP. Deni Kurniawan, SIK, MH.
Beberapa waktu lalu, Deni terpaksa menjalani perawatan dan isolasi di salah satu rumah sakit, karena didiagnosa terkonfirmasi positif Covid-19.
Pengalaman tersebut diceritakan perwira menengah berpangkat melati dua itu saat mencanangkan Kampung Tangguh Nusantara Desa Persiapan Sidodadi Blok 40, Kec. Kotapinang, Kab. Labusel, Rabu (3/3/2021).
Alumni Akpol tahun 2000 itu pun merasa prihatin, karena hingga kini masih banyak yang belum percaya terhadap Covid-19 dan banyak yang menganggap main-main, padahal kematian yang disebabkan penyakit tersebut benar-benar nyata.
"Saya sudah merasakan sendiri. Beberapa waktu lalu saya dirawat karena konfirmasi Covid-19," ungkapnya di hadapan Muspida dan sejumlah masyarakat yang hadir pada acara tersebut.
Pria yang sudah bertugas sebagai Kapolres Labuhanbatu selama enam bulan itu menuturkan, gejala awal yang dirasakan yakni hilangnya penciuman. Kondisi itu pun diperiksakannya ke laboratorium dan hasilnya ternyata konfirmasi Covid-19.
"Lalu satu rumah diperiksa, ternyata hanya saya saja yang kena. Kondisi seperti inilah yang mungkin membuat masyarakat tidak percaya. Tidak tahu dari mana tertularnya, padahal saya selalu memakai masker," ujar suami dari Ny. Kiki Deni Kurniawan itu.
Awalnya sosok yang dikenal humanis dan inovatif itu menjalani isolasi secara mandiri di rumah selama empat hari. Namun karena khawatir penyakit tersebut akan menjangkiti anggota keluarga yang lain, dia pun memutuskan dirawat di rumah sakit.
"Di rumah sakit saya melihat banyak sekali pasien yang sama dengan saya. Ada yang suami istri atau keluarganya yang lain. Tapi alhamdulillah, selama dirawat saya tidak menerima alat bantu dan masuk ICU. Banyak juga pasien yang masuk langsung di ICU," kata pria yang pernah menjabat Kapolres Nias itu.
Deni mengaku, peristiwa itu benar-benar pengalaman yang tidak mengenakkan. Apa lagi kata dia, ketika masuk rumah sakit setiap pasien harus membuat pernyataan tidak boleh dibesuk, tidak boleh dijaga, dan kalau meninggal dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19.
Makanya, ia mengaku selalu memakai masker kemana pun pergi dan membukanya saat di rumah. Dia pun mengajak masyarakat untuk tidak menyepelekan penggunaan masker.
"Karena penyakit ini sangat menbahayakan. Apa lagi bagi yang sudah ada penyakit penyerta, akan menjadi lebih sulit," tuturnya.
Karena itu lanjut Deni, Polri khususnya jajaran Polres Labuhanbatu intens menggelar Operasi Yustisi untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kami juga lelah, karena sudah berbulan-bulan dilakukan upaya, masih saja ada warga yang abai dan menyepelekan. Padahal yang kami lakukan hanya untuk meminimalisir," tambahnya.
"Alhamdulillah, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah. Jadi kepada masyarakat, kalau pada gilirannya akan divaksin jangan takut. Jangan termakan isu hoaks yang menyebut vaksin ini sia-sia," pungkasnya. (*/sya)
Comments