Sondi Silalahi, Putra Sulung Almarhum Asner Silalahi, Dinilai Sosok yang Pantas Calon Wakil Walikota Pematangsiantar
![]() |
Tokoh Masyarakat Kota Pematangsiantar, Rajamin Sirait. Foto: suluhsumatera/istimewa. |
PEMATANGSIANTAR
suluhsumatera : Munculnya sejumlah figur sebagai calin Wakil Walikota Pematangsiantar saat ini menjadi sorotan dari berbagai elemen masyarakat, yang menimbulkan pro dan kontra.
Calon Wakil Walikota tersebut akan menggantikan posisi dr. Susanti Dewayani, yang otomatis akan menjadi Walikota, karena meninggalnya Ir. Asner Silalahi ST (Walikota terpilih Pematangsiantar), yang pada Pilkada lalu berpasangan dengan dr. Susanti Dewayani.
Menanggapi ramainya pencalonan Wakil Walikota tersebut, Tokoh Masyarakat Pematangsiantar, Rajamin Sirait mengatakan, untuk melanjutkan perjuangan Almarhum Ir. Asner Silalahi, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada anak sulung almarhum, yaitu Sondi Silalahi, ST.
Menurutnya, sepeninggalan Alm. Ir. Asner Silalahi, Sondi telah berniat untuk melanjutkan perjuangan sang ayah.
"Pandangan kita, harusnya hormati saja Almarhum Asner Silalahi. Sama misalnya ketika saat pilkada 2016 lalu, Almarhum Hulman Sitorus, meninggal, kemudian masuk nama Togar Sitorus, sebenarnya begitulah yang gentleman itu," ucapnya kepada wartawan, Senin, (5/4/2021).
Terkait adanya anggapan, Sondi Silalahi nantinya tidak mampu membantu walikota dalam menjalankan roda pemerintahan, karena dinilai tidak memiliki pengalaman dan masih muda, Rajamin Sirait mengatakan, hal itu merupakan pandangan keliru.
"Kan ada staf dan camat, yang penting itu adalah inovatif, sudah ada sistem dan perangkat. Bukan hal susah menjalankan pemerintahan, yang paling utama adalah mengontrol sudah sejauh mana capaian kinerja dari setiap OPD dan bawahannya hingga tingkat kelurahan," paparnya.
Menurut Rajamin, untuk kemajuan Kota Pematangsiantar yang dibutuhkan adalah kemauan, kemudian kemampuan tentang daerah secara lokal, yang sangat membutuhkan kolaborasi dengan pengalaman seseorang dari daerah lain, atau dari bidang ilmu lainnya.
"Apa benar Sondi sama sekali tidak punya kemampuan untuk kebutuhan pembangunan sekarang ini? Saya rasa justru dia punya kemampuan, contohnya mengenai digital, mungkin dia punya ilmu untuk sistem pemerintahan berbasis online," pungkas Rajamin.
Melihat fenomena pencalonan Wakil Walikota Pematangsiantar tersebut, bagi Rajamin, itu menunjukkan karakter yang hanya ingin mendapat sesuatu dan bukan seorang petarung sejati.
"Bagi saya, orang-orang yang mencalonkan diri untuk jadi Wakil Walikota ini adalah bukan sosok petarung, kenapa baru sekarang orang berebut jadi wakil. Mungkin, karena bermimpi di Pilkada tahun 2024 mendatang, ia laku. Inilah yang dinamakan mental-mental instan dan pragmatis, bukan mental pemenang atau pertarung," papar Rajamin.
"Seperti saya pribadi, kenapa pada kesempatan ini, saya tidak mau mencalonkan untuk menjadi wakil, karena sata tidak mau maju tanpa bertanding. Lebih bagus kita tidak ikut, makanya saya berharap, berikqn saja kepada Sondi Silalahi, anak dari Almarhum Ir. Asner Silalahi, untuk menggantikan air mata," tutupnya.
Sementara salah seorang tokoh agama, Pdt. Dion, berharap agar para petinggi partai untuk mengedepankan hati nurani, dalam pencalonan Wakil Walikota Pematangsiantar tersebut.
"Politik itu sebenarnya bagus, yang bertujuan membuat tatanan suatu kota lebih baik, akan tetapi politik harus didasari oleh moral yang benar. Kalau tidak didasari moral, kita khawatir kota ini bukan tambah baik, tetapi akan bertambah rusak," ujar Pdt. Dion.
Ia berharap, agar para petinggi partai dapat memberikan kesempatan kepada Sondi Silalahi.
"Kasihlah kesempatan, meski dia masih muda dan lainnya, toh ada dr. Susanti selaku Walikota, lebih senior dan berpengalaman khususnya di birokrasi," pungkas Pdt. Dion.
Melihat biografi Sondi Silalahi, bagi Pdt. Dion, cukup membantu membawa pemerintahan lebih baik dan transparan lewat digitalisasi.
"Kita dapat informasi, Sondi Silalahi adalah orang yang paham mengenai digital dan saya rasa ilmunya dapat disandingkan bagi pemerintahan, membawa transformasi, birokrasi yang baik dan pelayanan kepada masyarakat secara online," sebutnya. (syahru)
Comments