Alih Fungsi Sawah Pesat, Pemkab Labura Diminta Serius Laksanakan Perda Perlindungan Lahan
LABUHANBATU UTARA
suluhsumatera : Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Pemkab Labura) diminta serius melaksanakan Perda No. 3 tahun 2015 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang telah disahkan, pada 28 September 2015.
Hal itu diungkap Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut, Edi Susanto Ritonga, ST pada Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Sumut No. 3 tahun 2015 di Desa Parpaudangan, Jumat (2/7/2021).
Sebagai narasumber pada kegiatan itu, M. Surya Dharma, SH. Acara tersebut turut dihadiri Dinas Pertahanan Pangan Labura, Kepala Desa Parpaudangan Agus Salim Siagian, Polsek Kualuh Hulu diwakili Waka Polsek Iptu. Darma Bakti Sembiring, Babinsa Serda. Adi Suardi, tokoh pertanian, dan para petani dari Desa Parpaudangan.
"Saya berharap Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ini benar-benar dapat dilaksanakan di lapangan," kata Edi.
Menurut Edi, Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan ini sangat penting mengingat tingginya alih fungsi lahan pertanian yang terjadi saat ini.
Namun kata dia, alangkah baiknya, dipetakan atau dibuat zona mana-mana lahan pertanian yang dilindungi itu, sehingga tidak terjadi pengalihan fungsi.
Sebelumnya, Edi mengatakan, diterbitkannya Perda No. 3 tahun 2015 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghambat alih fungsi lahan pertanian, sehingga luas baku sawah dapat dipertahankan.
"Alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara cukup pesat. Dikarenakan peralihan fungsi itu antara lain irigasi yang tidak berjalan baik, untuk properti, industri, dan untuk perkebunan kelapa sawi. Karena itulah, Perda ini disosialisasikan untuk memberikan pemahaman kepada instansi terkait," paparnya.
Tokoh pertanian dari Dusun Tapian Nauli, Desa Parpaudangan, Simanjuntak mengatakan, sebagai petani padi, ia makan dari hasil pertanian padi sendiri. Mereka memilih padi yang disimpan.
"Kendala di lahan pertanian di Dusun Tapian Nauli, dikarenakan irigasi yang tidak ada dan juga akses jalan menuju ke lahan pertanian sangat menyedihkan," keluhnya. (maellee)
Comments