Lembu Tewas Terperosok ke Lubang Galian Fiber Optik di Labura
LABUHANBATU UTARA
suluhsumatera : Warga Dusun Kampung 50, Desa Tanjung Pasir, Kec. Kualuh Selatan, Kab. Labuhanbatu Utara (Labura), merasa kesal terhadap pekerjaan galian dan penanaman kabel fiber optik sepanjang 8 Km yang sedang dilakukan PT. NSU di Desa Tanjung Pasir.
Pasalnya, proyek tersebut dituding telah mengabaikan dan melanggar peraturan pelaksanaan proyek, mulai dari tidak adanya papan tanda proyek, rambu-rambu peringatan berhati-hati hingga tali pengaman pengaman galian.
Selain mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan pengguna jalan dan warga setempat, lubang galian yang dibiarkan tanpa pengaman itu telah membuat hewan ternak milik masyarakat mati, karena terperosok ke dalam lubang.
Kondisi itu seperti yang dialami Hanayu, 29 warga setempat. Seekor lembu jenis PO miliknya mati akibat terperosok ke dalam lubang galian, Senin (5/7/2021) lalu. Akibat peristiwa itu, ia mengalami kerugian Rp15 juta.
Hanayu pun berniat melaporkan kejadian itu ke polisi, karena hingga hari ini, Rabu (14/7/2021), pihak rekanan yang berjanji akan mengganti rugi atas matinya hewan ternak tersebut belum juga merealisasikannya.
"Saya kecewa dengan rekanan yang belum juga merealisasikan janji untuk mengganti ternak kami yang sudah mati akibat masuk ke dalam lubang galian yang dibuat tanpa pengaman. Padahal, lokasi kerja mereka ini di seputaran perkampungan yang banyak anak-anak dan ramai penduduk lalu-lalang, bahkan setiap pagi dan sore ternak-ternak masyarakat menyeberang jalan untuk diangon ke lokasi kebun PTPN3 Kebun Labuhan Haji," ungkapnya.
Seharusnya kata dia, pihak rekanan mengantisipasi dengan memasang rambu-rambu dan tali pengaman.
Padahal sebutnya, sebelum kejadian, Sabtu (3/7/2021), ia secara langsung sudah mengingatkan kepada pekerja agar segera memasang tanda rambu-rambu, sebab di daerah itu banyak anak-anak.
"Namun mereka jawab, kami cuma sebatas pekerja begitu pun akan kami sampaikan sama mandor, namun tak juga mereka pasang. Akibat kecerobohan mereka ini jadi masyarakat yang dirugikan," imbuhnya.
Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada pengawas pekerjaan tersebut, Hendro via WhatsApp mengatakan, ia masih di Dolok.
"Infonya nanti pihak perusahaan kami akan menjumpai warga yang menjadi korban ternaknya. Sebelumnya juga sudah ada niat baik perusahan menemui mereka tapi belum ada titik temunya. Sabar ya bang, mungkin hari Selasa," imbuhnya. (maellee)
Comments