Aktivis JMD Alami Kekerasan Saat Demo di Hotel Tempat Oknum DPRD Labura Ditangkap di Kisaran
KISARAN
suluhsumatera : Terkait penangkapan 5 oknum anggota DPRD Labura dan 12 orang lainnya di ruangan karaoke salah satu hotel di Jalan Sei Gambus, Kec. Kisaran Barat, Kab. Asahan, pada Jumat (06/8/2021) malam lalu, akhirnya berbuntut panjang.
Sejumlah aktivis sosial mengatasnamakan Jaringan Masyarakat Demokrasi (JMD) Asahan, Senin (9/8/2021) sore, melakukan aksi damai di depan hotel tersebut. Namun unjuk rasa itu mendapat perlawanan oleh sejumlah orang, yang diduga preman.
Dalam orasinya, aktivis JMD meminta Pemkab Asahan dan Polres Asahan beserta unsur terkait untuk mengevaluasi, bahkan menutup oprasional hotel berikut lokasi karoeke yang ada di dalamnya.
Hal itu dikarenakan, lokasi karoeke tersebut dituding sebagai tempat peredaran narkotika jenis ekstasi di Kota Kisaran.
“Kami meminta kepada Bupati Asahan dan Polres Asahan untuk segera mengevaluasi izin hotel ini, karna diduga kuat menjadi lokasi peredaran narkotika. Apalagi hotel berdekatan dengan rumah Aspirasi Anggota DPR-RI Hinca Panjaitan, anggota dewan yang anti Narkoba,” ujar Ali Ibrahim Manurung, SPd.
Selain itu, kata Ali, masih belum lekang dari ingatan, pada Sabtu (13/03/2021) lalu, sebanyak 11 orang berikut belasan barang bukti ekstasi juga diamankan dari lokasi yang sama.
Dimana dalam 11 orang itu, polisi berhasil menangkap seorang bandar ekstasi asal Kota Tanjungbalai.
“Jadi tidak ada alasan lagi, hotel berikut lokasi karaokenya harus diberikan tindakan tegas. Kalau perlu ditutup. Apalagi terkait pemberantasan narkotika di Kabupaten Asahan, Pemkab Asahan mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Jadi Pemkab Asahan harus proaktif terhadap hal ini,” tegas Ali.
“Kita juga mengapresiasi Polres Asahan atas razia kemarin. Kita juga berharap semoga Polres Asahan mampu memberantas Narkoba di Asahan sampai ke akar-akarnya. Ini aksi kami yang pertama dan tidak menutup kemungkinan akan melakukan aksi selanjutnya,” tegas Ali dalam orasinya.
Namun, saat para aktivis melakukan orasi secara bergantian di depan hotel, mereka dihadang dan diusir paksa oleh puluhan oknum yang diduga preman.
Bahkan, enam aktivis JMD dipukuli secara beramai-ramai oleh sejumlah preman yang diduga orang suruhan tersebut.
“Pada saat kami melakukan orasi di depan hotel, kami dihadang, diusir, dan dikeroyok oleh puluhan preman yang berseragam,” ujar Ali, Rabu (11/8/2021), di Kisaran.
Padahal kata Ali, pada saat mereka demo dan orasi depan hotel, ada dua oknum petugas, namun mereka diam saja melihat pengunjukrasa dipukuli.
“Ada petugas di sana. Tapi ketika kami dikeroyok ramai-ramai, oknum petugas itu hanya diam saja,” ujar Ali sembari menunjukan luka lembam disekujur tubuhnya.
Dengan adanya insiden pengeroyokan yang dialami oleh Ali dan rekannya, dia akan melaporkan kasus penganiyaan tersebut ke polisi.
“Saya sudah visum. Cuman kemarin saya masih istirahat di rumah karena menahankan sakit. Makanya rencana saya Kamis ini melaporkan kasus pengeroyokan terhadap saya dan rekan saya,” jelas Ali. (dri)
Comments