Gubernur Sumut Laporkan Penurunan Kasus Covid-19 ke Presiden
MEDAN
suluhsumatera : Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi melaporkan tren penurunan kasus Covid-19 di Sumut kepada Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi).
Penurunan kasus tersebut dibarengi peningkatan kesembuhan dan tracing.
Kasus positif aktif Sumut berkurang signifikan dalam satu bulan terakhir, setelah sempat menyentuh angka 28.392 di tanggal 15 Agustus 2021.
Per tanggal 16 September 2021, kasus aktif di Sumut berada di angka 4.139. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen.
Bila dibandingkan dengan awal Agustus, tepatnya 6 Agustus, kasus harian di Sumut turun secara signifikan.
Pada 6 Agustus, kasus harian Covid-19 di Sumut menyentuh angka 2.045 kasus dan hingga 16 September, turun menjadi 252 kasus.
"Satu bulan terakhir menunjukkan perkembangan yang semakin baik walaupun masih membutuhkan upaya bersama agar segera terkendali," kata Edy Rahmayadi pada acara Pengarahan Presiden RI kepada Forkopimda se-Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (16/9/2021).
Selain itu, kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Sumut juga membaik, turun 67 persen menjadi 17 persen dalam satu bulan terakhir.
Lebih membanggakan, tracing di Sumut mencapai 1 banding 14,9, tertinggi di Indonesia berdasarkan asessmen Kementerian Kesehatan RI, pada 9 September 2021.
Walau begitu, Edy berharap membaiknya kondisi Sumut tidak membuat masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) dan terus memperkuat test, tracing treatment. Dengan cara tersebut menurutnya, kasus Covid-19 di Sumut dapat terus terkendali.
"Kita tentu tidak boleh lengah seperti yang dikatakan Pak Presiden, butuh konsistensi dan kedisiplinan di sini agar kita bisa mengendalikan Covid-19," katanya.
Sementara itu, Presiden RI, Jokowi mengingatkan kembali agar pemimpin-pemimpin yang ada di Sumut perlu meningkatkan manajemen lapangan.
Jokowi ingin pemimpin daerah aktif melihat langsung kondisi kondisi di lapangan seperti ketersediaan oksigen, obat-obatan, kasus per hari, BOR dan lainnya terkait penanganan Covid-19.
"Kita tidak bisa bekerja normal, dua tahun terakhir ini bukan kondisi yang biasa. Manajemen lapangan itu kunci pengendalian penyebaran Covid-19. Hati-hati, jangan lengah, kalau lengah kasus kita bisa kembali melonjak," katanya. (*)
Comments