Konferensi Daerah dan Eksitensi PGRI di Labuhanbatu Selatan
Oleh: Khailid Nasution, SPd
ATAS berkat rahmat Allah SWT (Tuhan YME) serta didorong oleh keinginan luhur untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serentak Tahun 2020 lalu, keeluarga besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kab. Labuhanbatu Selatan (Labusel) yang seyogiyanya melaksanakan Konferensi Daerah (Konferda) pada tahun yang sama, dengan kebesaran jiwa menunda pelaksanaannya demi untuk menyukseskan agenda demokrasi terbesar di level kabupatan tersebut.
Alhamdulillah, walau panjang dan melelahkan pelaksanaan agenda demokrasi lima tahunan itu berjalan tertib, aman, damai dan lancar, dengan melahirkan bupati dan wakil bupati terpilih pasangan H. Edimin (Asiong) dan H. Ahmad Padli Tanjung, SAg.
Hal itu dikarenakan sikap masyarakat Kab. Labusel yang dikenal dengan sebutan Bumi Santun Berkata Bijak Berkarya semakin dewasa dalam berpolitik, dan tida terlepas pula peran para guru sebagai bagian dari masyarakat.
Setelah pemilihan bupati dan wakil bupati usai, maka PGRI Labusel kembali memfokuskan diri untuk segera melaksanakan agenda Konferda yang tertunda.
Hal ini selain dikarenakan masa jabatan pengurus PGRI Labusel masa bakti 2015-2020 telah usai, juga merupakan amanat Anggaran Rumah Tangga PGRI BAB XI, Pasal 37 tentang Pemilihan Pengurus Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi serta menjadi tanggung jawab moral dan organisasi pengurus PGRI Labusel masa bakti 2015-2020.
Selain bertujuan untuk mendengarkan laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti sebelumnya dan memilih pengurus masa bakti selanjutnya, yang terpenting adalah dalam konferda tersebut akan menyusun program kerja untuk lima tahun kedepan yang dirangkum dari aspirasi-aspirasi anggota serta menjadi arah/sasaran kerja pengurus terpilih juga menjadi harapan seluruh anggota PGRI untuk diwujudkan.
Dengan jumlah keanggotaan yang cukup signifikan, mencakup unit kerja dari tingkat PAUD/SD/SMP/SMA sederajat baik negeri dan swasta, tentu keberadaan PGRI tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai satu kekuatan potensial untuk diberdayakan dalam mendukung program-program kerja Pemkab Labusel, khususnya dalam mewujudkan visi-misi bupati dan wakil bupati pada bidang pendidikan, yaitu mewujudkan Labuhanbatu Selatan Bermartabat dalam Peningkatan Kwalitas Pendidikan.
Sebagai langkah awal seyogiyanya para guru/tenaga kependidikan sebagai anggota dan pemilik PGRI, harus mendapat tempat terhormat dan diakui eksistensinya dalam kehidupan masyarakat Kab. Labusel.
Tentu ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus PGRI Labusel masa bakti 2020-2025 terpilih jika Konferda tersebut digelar.
Sebagai salah seorang pendidik, anggota, dan juga pengurus PGRI Cabang Torgamba, penulis berharap agar kiranya pengurus PGRI Labusel masa bakti 2015-2020 segera melunasi tanggung jawab akhir kepengurusan, dengan melaksanakan Konferda secara elegan, terhormat, dan taat organisasi, sehingga akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi segenap anggota PGRI di Kab. Labusel, dan menjadi contoh positif dalam bagi keberlanjutan PGRI dimasa-masa yang akan datang. (*)
Khailid Nasution, SPd adalah Ketua KKS Torgamba dan Sekretaris PGRI Kecamatan Torgamba
Comments