Akhirnya Korut dan Korsel Buka Kembali Saluran Telepon yang Lama Terputus
Suluhsumatera - Korea Utara dan Korea Selatan pada Senin (4/10/2021) ini memulihkan saluran telepon diplomatik yang telah terputus selama berminggu-minggu.
Langkah itu sebagai bentuk rekonsiliasi kecil bagi kedua negara, di tengah maraknya uji coba rudal yang dilakukan Korut dan Korsel beberapa waktu lalu.
The Associated Press (AP) dengan mengutip Kementerian Unifikasi Korsel melansir, para pejabat penghubung dari dua negara Korea itu telah bertukar pesan melalui saluran komunikasi lintas batas pada Senin pagi waktu setempat.
Korut dan Korsel diperkirakan akan memulihkan saluran komunikasi lain yang melintasi perbatasan mereka yang tegang pada malam nanti. Kedua negara sebelumnya memang sudah menyatakan niat untuk membukanya kembali.
Saluran telepon dan faksimile—yang digunakan oleh kedua negara untuk mengatur pertemuan, mengatur penyeberangan perbatasan, serta menghindari bentrokan yang tidak disengaja—sebagian besar tidak aktif selama lebih dari setahun.
Komunikasi antara Korut dan Korsel sempat dihidupkan kembali selama sekitar dua minggu pada musim panas ini. Akan tetapi, Pyongyang kemudian menolak untuk bertukar pesan lagi setelah Seoul mengadakan latihan militer tahunan dengan Washington DC—yang dianggap Korut sebagai latihan invasi.
“Pihak berwenang Korea Selatan harus melakukan upaya positif untuk menempatkan hubungan Utara-Selatan di jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek cerah di masa depan, mengingat makna pemulihan saluran komunikasi ini,” ungkap Kantor Berita Pusat Korea Utara kemarin.
Sementara Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan, penyambungan kembali hotline alias saluran telepon siaga dengan Korut dapat menjadi langkah mendasar bagi pemulihan hubungan antara kedua negara. Keputusan itu juga diharapkan berpengaruh positif terhadap stabilitas di Semenanjung Korea.
Pekan lalu, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kesediaannya untuk mengaktifkan kembali saluran telepon dengan Korsel. Dia pun mengutarakan keinginannya untuk mewujudkan harapan rakyat Korea untuk mendukung perdamaian di Semenanjung Korea.
Kendati demikian, Kim juga mendesak Seoul agar tidak menaruh curiga atas uji coba senjata yang dilakukan Korut akhir-akhir ini.
Dia juga mengkritik Amerika Serikat selaku sekutu Korsel, yang selalu mengembangkan sikap dan cara pandang yang bermusuhan terhadap Pyongyang.
Beberapa ahli menilai Korea Utara saat ini tengah mencoba memanfaatkan iktikad Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan kedua negara, dengan harapan Seoul dapat membujuk Amerika Serikat agar melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Pyongyang.
Comments