DAS Batang Natal Hancur Akibat Tambang Emas Ilegal
MANDAILING NATAL
suluhsumatera : Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kec. Batang Natal, Kab. Mandailing Natal (Madina), luluh lantak akibat penambangan emas ilegal.
Para penambang emas ilegal leluasa melakukan pengerukan di DAS Batang Natal menggunakan alat berat (eskavator), tanpa tersentuh hukum.
Dampaknya pun langsung dirasakan masyarakat, khususnya yang bermukim di bantaran sungai, mulai dari Kec. Lingga Bayu hingga Kec. Natal.
Anehnya, hingga kini aktivitas penambangan ilegal tersebut tetap berjalan, tanpa tersentuh hukum.
Rahman warga Kec. Lingga Bayu, Senin (6/12/2021) mengungkapkan, pertambangan sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
Awalnya kata dia, penambang hanya menggunakan alat tradisional, namun dalam lima tahun terakhir, aktivitas pertambangan menggunakan alat berat, sehingga merusak ekosistem sungai karena limbah.
"Dulu Sungai Batang Natal ini dimanfaatkan semua warga, baik untuk kebutuhan mandi, cuci pakaian, bahkan lubuk larangan untuk menjaga ekosistem ikan. Namun saat ini warga yang bermukim di kawasan hilir menderita, karena tidak lagi dapat memanfaatkan air secara maksimal untuk kebutuhan hidup. Air sungai telah tercemar, keruh, dan berbau," katanya.
Warga menduga, ada orang besar di belakang bisnis tambang emas ilegal tersebut, sehingga aparat hukum seolah tidak berkutik melakukan penindakan.
Efek penambangan tersebut juga merugikan para nelayan, karena Sungai Batang Natal bermuara langsung ke laut. Keruhnya air sungai, sangat mempengaruhi aktivitas mereka.
Seperti yang diutarakan salah seorang nelayan yang tinggal di Kel. Pasar II, Natal, Rizal. Dia berharap, Pemkab turun tangan menertibkan pertambangan ilegal tersebut.
"Kami sudah sangat risau untuk menggunakan air sungai dengan kondisi sekarang ini karena kami takut terjangkit penyakit. Tidak hanya itu, saat ini buaya juga sering muncul hingga kami takut untuk beraktivitas seperti biasa di pinggir sungai," pungkasnya. (ir)
Comments