Nelayan Hilang di Nias Utara, Gelombang Tinggi Hambat Operasi SAR Pencarian
NIAS UTARA
suluhsumatera : Gelombang tinggi serta arus deras di perairan Nias Utara menghambat operasi SAR pencarian nelayan hilang asal Kab. Nias Utara.
Namun Basarnas Gabungan masih terus bertekad mencari keberadaan nelayan tersebut.
Pada operasi hari keempat, Basarnas Gabungan telah menyisir sejauh 40 mil laut dari arah Pulau Sarangmbaung, lokasi yang diduga hilangnya Sukur Kurniawan Telaumbanua, 30 nelayan asal Desa Lasara Sawo, saat tengah melaut, Senin (3/1/2021) lalu.
Pihak keluarga dan warga relawan lainnya diikutkan pada pencarian hingga saat ini dengan menggunakan satu unit Kalal RIB 04 serta perahu motor milik nelayan.
Namun hingga operasi hari keempat masih belum membuahkan hasil, akibat dihambat kondisi cuaca maritim seputaran Pulau Sarangmbaung, Kec. Sawo.
Kondisi itu mengantarkan Tim Basarnas Gabungan Pulang lebih awal dan tiba ke tepian Pantai Helera Tuhemberua, pada pukul 14.00 WIB, Jumat siang.
"Kondisi badai dan gelombang tignggi capai 3 meter di tengah, menyulitkan Basarnas melakukan pencarian, untuk sementara kami harus kembali kedarat lebih awal untuk mencegah terjadinya gangguan dan kecelakaan baru," ungkap Antonius Telaumbanua Komandan Operasi SAR Nias kepada wartawan di Tuhemberua, Sabtu (8/1/2021).
Namun cuaca yang kembali mendukung operasi SAR yang semula sempat dihentikan, namun hari ini dilanjutkan lagi, yakni masuk hari kelima, dengan seluruh tim telah bergerak dan melakukan penyisiran kawasan maritim sebelah Utara dan Timur Laut Pulau Sarangmbaung menuju arah Pulau Bangkaru dan Pulau Banyak berbatasan Singkil, Nangro Aceh Darussalam.
Sementara pihak keluarga korban kini terus berkumpul untuk mendoakan upaya pencarian Basarnas gabungan dapat berhasil menumukan nelayan hilang tersebut.
Sebagaimana standar operasional SAR diberlakukan dan melekat pada usaha pencarian baik tim yang beroperasi di laut maupun anggota relawan yang bergabung namun melakukan pemantaun dari arah tepian pantai.
Seluruh tim juga berpegang teguh pada kehati-hatian agar tidak menimbulkan korban baru atas kondisi cuaca yang berpotensi tidak menentu pada wilayah maritim Pantai Barat Sumatera Utara dan Aceh. (at)
Comments