Tidak Diajak Melamar Kerja, Seorang Pria di Bekasi Sekap Temannya Hingga Meninggal
JAKARTA
suluhsumatera : Warga dihebohkan dengan kematian pemuda bernama Abdul Yusuf, 19 di Jatiwaringin, Kota Bekasi, setelah disekap teman semasa di SMK berinisial TAW, 21.
Kematian Abdul Yusuf sempat viral di media sosial. Keluarga curiga Adul Yusuf dibunuh setelah muncul pengakuan saksi, bahwa korban sebelumnya diikat dan dilakban di dalam kamar mandi oleh TAW.
Setelah kejadian itu, TAW melarikan diri. Keluarga semakin yakin, hingga makam Abdul Yusuf dibongkar untuk keperluan autopsi, pada Selasa (25/1/2022) kemarin.
Di sisi lain, tim gabungan Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya melakukan pengejaran terhadap TAW.
Tersangka akhirnya ditangkap di tempat persembunyiannya di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu (26/1/2022) dini hari.
"Penyidik saat ini sudah berhasil menangkap tersangka inisial TAW, 21. Korbannya adalah laki-laki inisial AY, 18," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Ez Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (26/1/2022), seperti dilansir dari laman detikcom.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pembunuhan terhadap Abdul Yusuf ini dilandasi rasa sakit hati tersangka kepada korban. TAW sakit hati, karena korban tidak mengajaknya melamar pekerjaan.
"Tersangka dalam melakukan aksinya ini didasari ada perasaan sakit hati kepada korban, karena korban ini yang merupakan teman SMK pelaku dalam mencari pekerjaan tidak mengajak tersangka," kata Zulpan.
TAW merasa dikhianati korban. Tegar kemudian menyiapkan skenario untuk membunuh korban.
"Korban ini sudah dapat kerjaan dan buat tersangka ini sakit hati, kenapa pada saat melamar kerjaan di sebuah pabrik swasta tidak ajak tersangka. Atas dasar itu, tersangka buat skenario untuk lakukan aksinya," jelas Zulpan.
Skenario jahat TAW dimulai, pada Selasa (18/1/2022). Ia datang ke rumah temannya berinisial MG di Jatiwaringin, Kota Bekasi.
Setelah di sana, dia menghubungi korban melalui WhatsApp dan memintanya bertemu di rumah saksi, MG. Tanpa rasa curiga, korban datang ke lokasi tersebut.
Tersangka juga sempat meminta korban untuk membeli lakban yang ternyata adalah untuk menutup mulut korban selamanya.
"Kemudian korban tiba di rumah saksi dan setelah tiba tersangka suruh korban untuk beli lakban serta tali dan tanpa dicurigai korban dibeli (lakban dan tali tersebut)," tuturnya.
Tanpa dinyana, ternyata tali dan lakban yang dibeli korban itu digunakan tersangka untuk mengikatnya. Korban lalu disekap di dalam kamar mandi.
"Setelah dibeli (tali dan lakban), tersangka gunakan itu untuk ikat korban di kamar mandi. Korban kenapa menurut aja? Karena korban ini takut kepada tersangka, karena dari zaman sekolah tersangka sudah terkenal jagoan. Jadi dibawah tekanan dan intimidasi korban nurut aja," beber Zulpan. (*)
Comments