70 Pasien dan Staf Medis Mariupol Dipindah Paksa ke Rusia, Dikirim ke Kamp Penampungan
Suluhsumatera - Dewan Kota Mariupol di Ukraina menuduh pasukan Kremlin telah memindahkan lebih dari 70 pasien dan staf medis di sebuah rumah sakit bersalin ke wilayah Rusia secara paksa.
"Ini merupakan kasus deportasi paksa penduduk Mariupol ke wilayah kekuatan agresor," papar dewan kota dalam pernyataan mereka, dikutip dari Ukrinform sebagaimana dilansir Kumparan.
“Lebih dari 70 orang dipindahkan secara paksa dari Rumah Sakit Bersalin No 2 di distrik Tepi Kiri, mereka adalah staf medis dan pasien,” sambungnya.
Dewan Kota Mariupol menekankan pasukan Rusia telah berulang kali mendeportasi warga sipil ke wilayah mereka selama invasi. Warga yang dipindah secara paksa bahkan mencapai 20 ribu orang.
Berdasarkan laporan, tanda pengenal warga diambil dengan paksa sebelum mereka dikirim ke kamp penyaringan.
Kemudian mereka dialihkan ke kota-kota terpencil di seluruh Rusia. Sampai sekarang alasan deportasi masih belum jelas.
Menurut Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko, apa yang dilakukan Rusia hari ini melanggar hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
“Ini dapat dibandingkan dengan tindakan pasukan fasis selama Perang Dunia 2. Tapi kami tidak akan meninggalkan satu pun penduduk Mariupol yang dideportasi ke Rusia secara paksa,” kecam Boychenko.
“Kami sedang membuat database penduduk yang dideportasi dan mengembangkan mekanisme yang efektif untuk pemulangan. dari rekan-rekan kita. Kami akan melakukan segalanya untuk membawa orang pulang," tambahnya.
Kremlin sebelumnya membantah deportasi paksa warga Ukraina ke Rusia. Moskow mengatakan, mereka yang tiba di Rusia melakukannya secara sukarela.
Comments