Orlinde Boru Nababan Diduga Dibunuh di Rumahnya di Bandar Pasir Mandoge, Polisi Buru Pelaku
ASAHAN
suluhsumatera : Orlide Boru Nababan, 47 warga Desa Desa Bandar Pasir Mandoge, Kec. Bandar Pasir Mandoge, Kab. Asahan, ditemukan meninggal bersimbah darah di ruang tamu rumahnya, Kamis (31/3/2022).
Pengusaha catering itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka tusukan pada bagian dada, yang diduga mengakibatkan ia meninggal.
Jentina Silitonga yang merupakan anak korban ketika ditemui wartawan, Kamis (31/3/2022) di rumahnya mengaku, ibunya diduga kuat dibunuh oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Diduga pelaku masuk ke dalam rumah melalui jendela depan.
"Pelaku diduga masuk dari jendela depan. Lalu pelaku memecahkan dua kaca jendela, kemudian masuk dia kedalam rumah," ungkap Jentina.
Saat peristiwa itu terjadi, kata Jentina, adiknya yang berada di rumah tidak dapat melihat pelaku melakukan pembunuhan itu. Sebab, saat kejadian semua lampu rumah dimatikan.
"Adik saya mendengar suara ribut-ribut. Namun tidak bisa melihat langsung karena suasana rumah gelap. Seketika itu, mamak sudah terlihat tergeletak di ruang tamu rumah," katanya.
Jentina juga mengaku, di lokasi kejadian ditemukan satu sarung pisau yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi ibunya.
Dalam peristiwa tersebut, Jentina merasa heran. Sebab, ibunya tidak pernah sama sekali ribut dengan tetangga ataupun rekannya yang lain.
"Tidak ada setahu kami, tidak pernah ada punya masalah dengan orang mana pun. Mamak kesehariannya usaha keteringan untuk orang pesta," jelasnya.
Anak korban berharap agar pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal dengan yang dirasakan oleh ibunya itu.
Kapolsek Bandar Pasir Mandoge, AKP. Juni Hendrianto ketika dikonfirmasi, tidak bersedia memberikan keterangan apa pun terkait peristiwa pembunuhan tersebut.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP. Rahmadani, SH, MH ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Menurutnya, korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otovsi. Rahmadani juga mengaku, masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Untuk kronologi atau motif, kami masih melakukan penyelidikan. Dan kami memohon doa kepada masyarakat agar pelaku dapat segera ditangkap," katanya. (dri)
Comments