Terkait Kekerasan Terhadap Jurnalis di Madina, LBH PWI Sumut Kutuk Sikap Premanisme
PANYABUNGAN
suluhsumatera : Tindak kekerasan yang terjadi terhadap jurnalis di Kab. Mandailing Natal (Madina), mendapat kecaman keras dari Direktur Lembaga Bantuan Hukum Persatuan Wartawan Indonesi (LBH PWI) Provinsi Sumatera Utara, Amrizal, SH, MH.
"Kita para jurnalis tidak bisa diintervensi, khususnya dalam pemberitaan, karena kita merupakan corong dari masyarakat," ucapnya, Sabtu (5/3/2022).
Amrizal mengatakan, apa yang terjadi terhadap Jeffry Barata Lubis yang merupakan anggota PWI Madina ini akan terus dikawal oleh LBH PWI Sumut.
Dia berharap pihak kepolisian, khususnya Polda Sumut serta jajaran dapat memberikan rasa kenyamanan bagi para jurnalis yang melakukan kegiatan jurnalistik.
"Polda harus segera mengungkap kasus ini. Tangkap semua pelaku pemukulan. Dari rekaman CCTV yang beredar saya lihat jelas, bahwa ini sudah terencana. Awalnya mereka berdua duduk dan mengobrol ringan, tetapi tiba-tiba seperti ada kode yang disampaikan oleh salah seorang tersangka. Dan tangan tersangka itu langsung memukul wajah korban," jelas Amrizal.
Dia menilai, apabila aksi premanisme ini merupakan sebab akibat dari masalah pemberitaan yang dilakukan oleh korban, seharusnya pihak-pihak yang merasa bersalah dalam pemberitaan tersebut dapat menggunakan hak jawab.
Amrizal juga meminta pihak Polda Sumut untuk segera menindaklanjuti segala permasalahan yang bertentangan dengan hukum. Amrizal mencontohkan terhadap permasalahan ilegal seperti yang terjadi di Madina.
"Kapolda harus segera menghentikan segala hal yang ilegal agar tidak terjadi seperti yang di Madina. Jangan ketika kami ungkap kebenaran, ada yang merasa kepanasan sehingga akhirnya melakukan aksi premanisme tersebut," tegasnya. (ir)
Comments