Wabup Sebut Tapsel Butuh Pembangunan Perbatasan dan Ruang Ekonomi Sipirok dan Batangtoru di Masa Depan
TAPANULI SELATAN
suluhsumatera : Rasyid Assaf Dongoran, selaku Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang juga Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) menyampaikan, ada tiga hal penting di masa depan yang akan menjadi kebutuhan percepatan ekonomi Tapsel.
Ketiga hal itu disebutkannya yakni, pembangunan akses jalan yang baik di seluruh titik masuk dan keluar perbatasan antar kabupaten, sehingga masyarakat yang tinggal di beberapa desa perbatasan Kabupaten Tapsel dengan kabupaten lainnya dapat bersemangat untuk berproduksi pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Diterangkan, jka kedepan ini dapat dilakukan percepatan dan tentunya dengan kualitas akses jalan yang lebar, dapat dilalui oleh truk pengangkut hasil bumi dari titik terjauh sekalipun, tentu hasil buminya akan gampang dijual ke kabupaten di luar Tapsel.
Pada gilirannya uang dari luar Tapsel akan mengalir ke dalam wilayah Tapsel khusus wilayah pinggiran.
“Hal ini disebut penciptaan spot-spot pertumbuhan ekonomi di pinggiran wilayah Tapsel,” ujarnya saat ditanya para wartawan perdapatnya tentang kebutuhan Kab. Tapanuli Selatan di masa depan, Minggu (15/01/2023).
Menurut politisi Golkar ini, pembangunan akses jalan tentu hal ini harus dirancang dan dilaksanakan bukan dalam perspektif sekedar bangun Infrastruktur jalan aspal atau rabat beton semata.
Namun, lanjutnya, harus mempertimbangkan pola alur jalan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah pinggiran dari produksi hasil bumi yang berakibat pada keunggulan efesiensi biaya transpot produk keluar Tapsel.
“Finalnya, harga hasil bumi kita dapat bersaing (gampang laku dan harga menguntungkan ) dibandingkan dengan kabupaten lain,” paparnya.
Yang kedua, kata Rasyid, dibutuhkan pengembangan wilayah Sipirok yang selama ini hanya terkesan "Pasar Sipirok” semata.
“Pada masa depan harus di usahakan agar Pasar Sipirok menjadi kota legenda yang ramah budaya dan medern,” cetusnya.
Dimisalkan, fokuskan untuk pariwisata berbudaya seni dan kuliner. Dalam konteks pengembangan wilayah ekonomi perkotaan, maka kedepan mendesak dikembangkan wilayah Sipirok sebagai segi lima ekonomi.
“Misalkan dari Pasar Sipirok ke Bunga Bondar Arse dan dibuka jalan lebar yang tembus ke Tabusira dan berbelok lagi ke arah Markas Brimob kemudian kembali ke Pasar Sipirok,” terang Rasyid.
Lebih jauh dijelaskan, segi lima wilayah pengembangan ekonomi perkotaan ini merupakan ruang wilayah ekonomi baru yang ramah lingkungan.
“Dibutuhkan pelebaran jalan-jalan dan perlindungan sungai-sungai yang pada gilirannya arah pertumbuhan ekonomi pemukiman perumahan rakyat, perkantoran swasta, gedung-gedung pendidikan, pasar industri kecil, dan terminal perdagangan,” tambahnya.
Sehingga, sebutnya, pengembangan kota 20 tahun kedepan akan terus menjauh dari Cagar Alam Dolok Sibual-buali yang kebetulan juga sebagai gunung aktif vulkanik.
Pada masa depan kawasan sekitaran Sibual-buali tetap lestari sebagai hutan dan perkebunan rakyat, hilangnya desakan kebutuhan ruang tinggal masyarakat ke arah Gunung Sibual-buali.
“Jika lima segi ini terjadi, maka akan sangat berpengaruh positif pada Kecamatan Angkola Timur dan Angkola Selatan. Jarak tempuh antara Kota Sipirok ke Bandara Aek Godang hanyalah 30 menit saja. Kebutuhan pembangunan masa depan ini akan berdampak pada putaran ekonomi yang baik, sebagai kabupaten produksi dan berkinerja, bukan mengandalkan putaran ekonomi konsumtif semata,” jelas Rasyid.
Adapun yang ketiga, menatap jauh kedepan bahwa kawasan Batangtoru dan Muara Batangtoru, Tantom, Sayurmatinggi, Angkola Sangkunur perlu disatukan konsep pembangunan kawasan industri dan wilayah perkotaan yang terintegrasi dengan pengembangan pesisir laut ekonomi hijau.
Daerah ini pertumbuhan ekonominya terdongkrak dari sektor putaran ekonomi perrkebunan sawit dan tambang emas, setta pariwisata, dimana modernisasi Kota Batangtoru perlu didorong, demi dan percepatan kesejahteraan rakyat.
“Saya pikir itulah kebutuhan kedepan. Saya sulit menjelaskannya jika lewat telepon, kapan kapan kita buat diskusi tentang gagasan-gagasan yang masuk akal dan realistis untuk dilaksanakan,” pungkasnya.(baginda)
Comments