Harlah ke 64 PMII, Ketua IKA PMII Sumut: Kita Harus Bangga dan Berterima Kasih pada Pendiri
MEDAN
suluhsumatera : Hari Ulang Tahun (Harlah) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke 64 tahun (17 April 1960-17 April 2024), adalah momentum berbenah kearah yang lebih baik, diharapkan para kader menunjukkan jati diri sebagai kader PMII yang andal.
“Kita harus bangga jadi kader PMII dan terima kasih para pendiri PMII. Harapan saya mari kita beri hadiah Alfatihah pada pendiri PMII,” kata Ketua IKA PMII Sumut Ance pada wartawan, Selasa (16/4/2024).
“Selamat ulang tahun PMII, semoga semakin jaya dan teruslah berjuang untuk agama bangsa dan negara,” sebutnya.
Lebih lanjut di jelaskan Ance, pada 17 April 1960 silam adalah kelahiran PMII. Awal kelahiran setelah mempertimbangkan kondisi bangasa yang membutuhkan gerakan mahasiswa yang didasari dengan idiologi kebangsaan dan ke Islaman yang berhaluan ahlulsunnah wal jamaah, untuk mengawal perjalanan bangsa agar tetap berada pada rel yang ditetapkan para pendiri bangsa.
Seiring perkembangan zaman ke zaman, PMII selalu berada di garda terdepan mengawal keutuhan NKRI. Diera orde baru PMII mendapat tekanan yang sangat keras hingga termarjinalkan, namun misi PMII sebagai pondasi idiologi bangsa tetap bertahan walau dilevel bawah sebagai penyanggah kebhinnekaan.
Diawal reformasi, PMII tampil mengambil peran mejadi pelaku perobahan dan gemilang di pentas nasional.
Harus diakui, PKB kenderaan kader-kader PMII ikut mengambil peran dalam mengisi pembangunan bangsa dan melalui PKB kader-kader PMII lantang berteriak di gedung DPR yang dikomandoi Muhaimin Iskandar ( Wakil Ketua DPR) dan Alimaskur Musa (Ketua Fraksi PKB ), juga sederetan nama tokoh PMII, separti Khofifah, Efendi Khoiri, Khotibul Umam, dan Marwan Jakfar.
Di PPP juga ada mantan Ketum PB-PMII Surya
Darma Ali ada Mukowam, Endin Sophihara, dan DPRD juga bermunculan. Pada saat itu Juga khofifah menjadi menteri.
Seiring berjalan waktu, karir para kader-kader berkembang dan sudah tidak asing lagi dikala itu jika diberi jabatan setingkat menteri, rektor universitas, Kakanwil, komisaris BUMN, kepala dinas, dan ketua partai politik.
Karir gemilang yang diraih kader-kader PMII menjadi motivasi besar untuk mempersipkan kompensi kader menghadapi persaingan di segala bidang.
Munculnya kader-kader muda di kabinet seperti Hanif Dakhiri, Marwan Jakfar, Imam Nahrawi, Idahfauziah, dan Surya Darma Ali, membuktikan kemampuan para kader, yang sangat pantas diapresiasi adalah kemampuan kader dan kesaiapan di tempatkan di bidang apa saja, walaupun lulusan humaniora dapat bekerja di teknis dan profesi.
“Semuai itu tidak terlepas berkat PMII dan para Pendiri PMII. Maka layak dan pantas kita bangga menjadi kader PMII dan berterima kasih para pendiri PMII,” pungkasnya. (hrp)
Comments