Bukittinggi Sudahi PSBB
BUKITTINGGI
suluhsumatera : Merasa virus Corona (Covid-19) sudah dapat dikendalikan, Pemko Bukittinggi, memutuskan tidak melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kota Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang tidak melanjutkan PSBB.
"Hal utama tentu saja karena sudah tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 lagi di Bukittinggi. Tidak ada klaster, dan cenderung pasien kita telah sembuh," kata Wali kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, kepada wartawan, Kamis (28/05/2020), dilansir dari laman detikcom.
Kasus Corona di Bukittinggi berawal dari temuan dua orang jemaah tabliq positif corona sepulang dari Malaysia. lalu, Pemko Bukittinggi menyatakan darurat Covid-19 pada 18 Maret 2020.
"Kondisi saat itu, kemudian kita tracking dan Swab semua yang berinteraksi, hasilnya negatif. Begitu juga halnya dengan pasien lain yang juga terinfeksi positif, setelah kita tracking dan diswab, semua negatif, sehingga kita sampai pada kesimpulan tidak ada klaster di Buikittinggi," kata Ramlan.
"Kesimpulan lainnya adalah, kunci PSBB bukan berada di tengah kota, melainkan di 7 pintu masuk ke Sumatera Barat," ucapnya.
Ramlan pun menceritakan, terjadi masalah sosial selain masalah ekonomi saat penerapan PSBB. Dimulai dari saling curiga dan perubahan sikap di masyarakat.
"Kecurigaan antar masyarakat juga semakin tinggi. Bahkan saya sendiri di rumah di curigai juga oleh keluarga. Aman nggak nih pulang-pulang dari kantor. Nah, ditambah lagi dengan persoalan keagamaan. Belum lagi banyak keluhan dari orang tua yang mengeluhkan sikap anak-anaknya yang berubah sejak sekolah diliburkan," timpalnya.
Ramlan menjamin, tidak ada penurunan penanganan Corona meski tidak berstatus PSBB. Proses penanganan virus Corona akan difokuskan di perbatasan.
Diketahui, PSBB Tahap II di Sumatera Barat akan berakhir Jumat (29/5/2020) ini. Dari 19 Kabupaten dan Kota, Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah yang akan menjalani fase new normal. (*)
Comments