Presiden Brasil Positif Dinyatakan Terinveksi Covid-19 yang Selama Ini Anggap Remeh Virus Itu
suluhsumatera - Presiden Brasil Jair Bolsonaro memposting video ke media sosial (medsos) yang menunjukkan dirinya mengonsumsi pil hydroxychloroquine atau obat antimalaria setelah mengumumkan dirinya positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Bolsonaro bersikeras dirinya 'sangat sehat' dan hanya mengalami gejala ringan.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Rabu (8/7/2020), Bolsonaro baru saja mengonfirmasi dirinya positif Corona pada Selasa (7/7) waktu setempat, setelah menjalani tes karena mengalami gejala-gejalanya. Konfirmasi Bolsonaro terinfeksi Corona ini disampaikan setelah selama berbulan-bulan dia meremehkan kegawatan virus Corona meskipun total kasus dan jumlah kematian di Brasil bertambah dengan cepat.
Saat mengumumkan dirinya positif Corona dalam wawancara dengan televisi setempat dari kediamannya di Brasilia, Bolsonaro mengungkapkan dirinya kini mengonsumsi hydroxychloroquine dan azithromycin.
Jika hydroxychloroquine dikenal sebagai obat antimalaria, azithromycin merupakan antibiotik yang bisa digunakan untuk merawat pneumonia.
Dia kemudian merilis video yang menunjukkan dirinya sedang mengonsumsi obat tersebut. "Saya di sini meminum dosis ketiga hydroxychloroquine," ucap Bolsonaro dalam video tersebut, merujuk pada obat antimalaria yang selama ini gencar dipromosikan meskipun belum terbukti efektif melawan Corona.
"Kita tahu ada obat-obatan lain yang bisa memerangi virus Corona, kita tahu bahwa tidak ada obat yang khasiatnya terbukti secara ilmiah tapi, ini bekerja untuk satu orang lagi. Saya percaya pada hydroxychloroquine," imbuhnya.
Selain Bolsonaro, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga gencar mempromosikan hydroxychloroquine. Trump bahkan telah memberitahu publik bahwa dirinya mengonsumsi obat itu secara rutin. Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri uji coba untuk mencari tahu apakah hydroxychloroquine efektif untuk mengobati pasien-pasien Corona yang dirawat di rumah sakit.
Menurut WHO, kajian terhadap hasil sementara dari uji coba itu menunjukkan hydroxychloroquine dan lopinavir/ritonavir 'memproduksi sedikit atau tidak membantu mengurangi kematian dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ketika dibandingkan dengan perawatan standar'.
Dalam pernyataannya, Bolsonaro menuturkan bahwa dirinya mulai merasa tidak enak badan pada Minggu (5/7) waktu setempat dan merasa semakin sakit pada Senin (6/7) waktu setempat. Dia menyebut dirinya merasakan 'kelelahan, tidak enak badan dan mengalami demam 38 derajat (Celsius)'. Setelah hasilnya keluar dan dinyatakan positif Corona, Bolsonaro bersikeras menyatakan dirinya 'baik dan tenang'. Dia bahkan melepas maskernya untuk membuktikan poin tersebut.
"Hidup terus berlanjut. Kita akan berhati-hati, khususnya orang-orang lanjut usia dan mereka dengan penyakit bawaan yang merupakan faktor risiko," kata Bolsonaro.
Sejak awal pandemi Corona merebak, Bolsonaro meremehkan risiko dan bahaya virus yang disebutnya 'flu kecil' itu. Dia menolak aturan social distancing dan langkah pencegahan lainnya yang diterapkan otoritas negara bagian dan daerah di Brasil. Seringkali Bolsonaro muncul di tengah-tengah publik tanpa memakai masker, sibuk berjabat tangan dan memeluk para pendukungnya. Dia pernah menyatakan bahwa riwayatnya sebagai atlet akan melindunginya dari virus Corona.
Sejauh ini, lebih dari 1,6 juta kasus Corona tercatat di Brasil dengan lebih dari 66 ribu kematian. Dengan angka itu, Brasil menempati posisi kedua sebagai negara dengan total kasus terbanyak setelah AS.
Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Rabu (8/7/2020), Bolsonaro baru saja mengonfirmasi dirinya positif Corona pada Selasa (7/7) waktu setempat, setelah menjalani tes karena mengalami gejala-gejalanya. Konfirmasi Bolsonaro terinfeksi Corona ini disampaikan setelah selama berbulan-bulan dia meremehkan kegawatan virus Corona meskipun total kasus dan jumlah kematian di Brasil bertambah dengan cepat.
Saat mengumumkan dirinya positif Corona dalam wawancara dengan televisi setempat dari kediamannya di Brasilia, Bolsonaro mengungkapkan dirinya kini mengonsumsi hydroxychloroquine dan azithromycin.
Jika hydroxychloroquine dikenal sebagai obat antimalaria, azithromycin merupakan antibiotik yang bisa digunakan untuk merawat pneumonia.
Dia kemudian merilis video yang menunjukkan dirinya sedang mengonsumsi obat tersebut. "Saya di sini meminum dosis ketiga hydroxychloroquine," ucap Bolsonaro dalam video tersebut, merujuk pada obat antimalaria yang selama ini gencar dipromosikan meskipun belum terbukti efektif melawan Corona.
"Kita tahu ada obat-obatan lain yang bisa memerangi virus Corona, kita tahu bahwa tidak ada obat yang khasiatnya terbukti secara ilmiah tapi, ini bekerja untuk satu orang lagi. Saya percaya pada hydroxychloroquine," imbuhnya.
Selain Bolsonaro, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga gencar mempromosikan hydroxychloroquine. Trump bahkan telah memberitahu publik bahwa dirinya mengonsumsi obat itu secara rutin. Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakhiri uji coba untuk mencari tahu apakah hydroxychloroquine efektif untuk mengobati pasien-pasien Corona yang dirawat di rumah sakit.
Menurut WHO, kajian terhadap hasil sementara dari uji coba itu menunjukkan hydroxychloroquine dan lopinavir/ritonavir 'memproduksi sedikit atau tidak membantu mengurangi kematian dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ketika dibandingkan dengan perawatan standar'.
Dalam pernyataannya, Bolsonaro menuturkan bahwa dirinya mulai merasa tidak enak badan pada Minggu (5/7) waktu setempat dan merasa semakin sakit pada Senin (6/7) waktu setempat. Dia menyebut dirinya merasakan 'kelelahan, tidak enak badan dan mengalami demam 38 derajat (Celsius)'. Setelah hasilnya keluar dan dinyatakan positif Corona, Bolsonaro bersikeras menyatakan dirinya 'baik dan tenang'. Dia bahkan melepas maskernya untuk membuktikan poin tersebut.
"Hidup terus berlanjut. Kita akan berhati-hati, khususnya orang-orang lanjut usia dan mereka dengan penyakit bawaan yang merupakan faktor risiko," kata Bolsonaro.
Sejak awal pandemi Corona merebak, Bolsonaro meremehkan risiko dan bahaya virus yang disebutnya 'flu kecil' itu. Dia menolak aturan social distancing dan langkah pencegahan lainnya yang diterapkan otoritas negara bagian dan daerah di Brasil. Seringkali Bolsonaro muncul di tengah-tengah publik tanpa memakai masker, sibuk berjabat tangan dan memeluk para pendukungnya. Dia pernah menyatakan bahwa riwayatnya sebagai atlet akan melindunginya dari virus Corona.
Sejauh ini, lebih dari 1,6 juta kasus Corona tercatat di Brasil dengan lebih dari 66 ribu kematian. Dengan angka itu, Brasil menempati posisi kedua sebagai negara dengan total kasus terbanyak setelah AS.
Comments