Duh! Mahasiswa Baru Jadi Korban Perpeloncoan Online, Wajahnya Dicoret-coret Lipstik
Suluhsumatera - Seorang mahasiswa baru Universitas Bengkulu (Unib) mendapatkan aksi perploncoan secara online oleh senior-seniornya. Ia diplonco saat mengikuti ospek secara daring.
Kasus ini diketahui masyarakat luas usai video perploncoan korban viral di media sosial. Korban disuruh seniornya menyoretkan lipstik ke wajah sendiri.
Dalam video yang beredar, tampak ada mahasiswi berjilbab hitam duduk di kursi. Dia dibentak seniornya dan diminta mencoret wajah sendiri menggunakan lipstik.
Kasus ini viral setelah sebuah akun Twitter @ababil_kuadrat mengunggah sebuah video yang memperlihatkan perploncoan terhadap mahasiswa baru.
"Kronologis Kasus Perploncoan pada Ospek di Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB). Jadi niat awalnya saya mengekspose kasus ini dikarenakan keluhan dari teman teman saya yang berkuliah di FT UNIB terhadap pelaksanaan ospeknya," tulisnya, Rabu (16/9).
Selang beberapa waktu kemudian, akun Twitter @ababil_kuadrat kembali mengunggah cuitan. "Jujur, ketika menulis tweet ini saya merasa sangat tidak aman dan cemas. Direct message dan request following tak henti henti nya masuk. Sekian, utk yang bisa saya sampaikan," tulisnya.
Seperti yang dilansir Detikcom, pihak Universitas Bengkulu pun membentuk tim pencari fakta soal viral video mahasiswi diplonco online. Pihak kampus memeriksa 10 orang mahasiswa senior.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Faisal Hadi menyebut keterangan itu diperoleh dari para mahasiswa yang menjadi panitia kegiatan perkenalan mahasiswa baru. Hadi mengatakan para senior yang diperiksa itu menyebut maba yang diduga mengalami plonco online sempat tertidur saat kegiatan ospek daring.
"Dari keterangan mahasiswa yang merupakan panitia ospek tersebut, mereka melakukan tindakan itu lantaran ada mahasiswa baru yang tidak disiplin dan tertidur saat kegiatan daring sedang dilakukan. Panitia melakukan itu untuk untuk meningkatkan rasa solidaritas di antara mahasiswa," ujar Hadi kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).
Dia menyebut kegiatan ospek daring itu dilakukan selama dua hari dan secara umum berjalan baik. Meski demikian, dia tak menepis ada dugaan plonco terhadap maba.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Bengkulu Eric Syahrial mengatakan ada sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plonco coret wajah tersebut. Dia mengatakan mahasiswa yang terbukti bersalah bakal terkena sanksi etik.
"Sesuai dengan kode etik mahasiswa yang ada, ada sanksi yang akan kita berikan. Tetapi memang bentuk sanksinya belum kita putuskan sebelum selesai hasil investigasi," ujar Eric di Gedung Rektorat Universitas Bengkulu.
"Tim pencari fakta saat ini sedang melakukan investigasi untuk melengkapi data, fakta, hingga kita juga mengetahui motifnya dan sebagainya. Kemungkinan dalam dua hari ke depan sudah kita dapatkan hasil investigasinya," sambungnya.
Comments