Status Zona Merah, MUI Padangsidimpuan Berharap Salat Idul Adha Dapat Berjamaah
PADANGSIDIMPUAN
suluhsumatera : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan berharap dapat kembali berkesempatan untuk tetap melaksanakan salat berjamaah Idul Adha 1442 H di Kota Padangsidimpuan, meskipun masih berstatus zona merah.
Hal itu merujuk pada Surat Edaran No. 16 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan pelaksanaan qurban tahun 1442 H/2021 M di luar wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, yang dikeluarkan Kementerian Agama yakni meniadakan Salat Idul Adha bagi masyarakat yang berada di zona merah hingga zona orange.
Ketua MUI Kota Padangsidimpuan, Ustaj H. Zulfan Efendi Hasibuan mengatakan, pelaksanaan Ssalat Idul Adha di Kota Padangsidimpuan berharap agar tetap dilaksanakan secara berjamaah seperti sebagaiamana mustinya, walaupun Kota Padangsidimpuan dikategorikan zona merah.
Menurutnya, melihat kondisi aktivitas warga Kota Padangsidimpuan masih normal seperti biasa dan MUI Kota Padangsidimpuan hingga saat ini belum mendapatkan informasi maupun desakan dari Pemko Padangsidimpuan atau masyarakat, agar meniadakan Salat Idul Adha.
"Kalaupun kita lihat situasi masih seperti ini walaupun di kategorikan di zona merah, tapi kalau kita lihat kegiatan masyarakat masih boleh dibilang ya biasa-biasa saja, baik ekonomi, yang dibatasi adalah mobilisasi massa dan terkait masalah ibadah saya lihat belum ada semacam desakan kepada kita untuk membatasi pelaksanaan ibadah masih berjalan seperti biasa kemungkinan besar shalat Idul Adha dilaksanakan tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan, kecuali situasi sudah sangat genting kita lihat perkembangannya nanti," tutur Ketua MUI ketika ditemui di Kantor MUI Kota Padangsidimpuan, Senin (05/07/2021).
Sementara itu mengenai penyembelihan hewan qurban, Ketua MUI Kota Padangsidimpuan berpesan kepada panitia qurban lebih cermat dalam pengaturan waktu penyembelihan agar tidak menimbulkan kerumunan-kerumunan warga.
"Mungkin panitia bisa lebih cermat untuk pengaturan waktu dalam penyembelihan, termasuk mungkin ada kebiasaan masyarakat kita waktu berqurban itu ada acara makan-makan, mungkin hal-hal seperti itu bolehlah ditiadakan," Ustaj Zulfan.
Selain itu Ustaj Zulfan juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak putus beribadah di masjid dan berdoa kepada Allah agar selalu dalam lindungan serta memohon kepada Allah SWT agar wabah Covid-19 dapat hilang.
"Jadi jangan sampai kita jauh dari Allah SWT walaupun kita beribadah itu bisa sendiri secara individu tapi kan ada dengan kebersamaan (berjamaah) ada kekhusyukan tersendiri suasana itu lebih dekat dengan bersama-sama kita memohon dan kepada masyarakat tetap mematuhi menjalankan protokol kesehatan ini, artinya partisipasi masyarakat ini betul-betul kita terapkan karena semua ini dalam bentuk kebaikan dan keselamatan kita sendiri," pungkas Zulfan. (baginda)
Comments