AKBP. Dermawan Karosekali Terluka Dikeroyok Massa PP Saat Demo, Kapolres Jakpus Murka
JAKARTA
suluhsumatera : Keributan mewaranai unjuk rasa Pemuda Pancasila (PP) yang menuntut politikus PDI Perjuangan, Junimart Girsang minta maaf di depan gedung DPR RI, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
Dalam unjuk rasa itu, seorang Perwira Menengah (Pamen) Polri terluka dikeroyok massa PP.
Dilansir dari laman detikcom, Jumat (26/11/2021), turunnya massa PP ke jalan ini berawal dari pernyataan Junimart Girsang yang mengomentari terkait bentrokan Pemuda Pancasila Vs Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (19/11/2021) lalu.
Junimart meminta Kemendagri mulai mengingatkan kedua Ormas tersebut lantaran kerap meresahkan masyarakat dengan bentrok di jalanan.
"Apabila masih tetap menimbulkan keresahan di masyarakat tentu Kemendagri bisa mencabut izin dari Ormas itu atau tidak memperpanjang perizinannya. Ini sudah pernah dilakukan oleh Kemendagri dengan tidak memperpanjang izin ormas FPI, dll. Pemerintah harus tegas apalagi di masa pandemi ini kita fokus terhadap pencegahan, penyebaran virus Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujar Junimart Girsang, Sabtu (20/11/2021).
PP kemudian bereaksi atas pernyataan Junimart Girsang. PP menuntut Junimart Girsang meminta maaf di seluruh media cetak, online dan televisi.
Meski Junimart Girsang telah menyampaikan permintaan maaf, namun PP tetap turun ke jalan. Massa PP menggeruduk DPR untuk menuntut maaf secara langsung dari Junimart Girsang.
Semula, demonstrasi berjalan kondusif. Namun, menjelang sore hari, massa mulai ricuh. Massa memaksa masuk ke gedung DPR untuk bertemu dengan Junimart hingga akhirnya sebagian ricuh di Jl. Gatot Subroto dan mengeroyok Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP. Dermawan Karosekali.
Sekira pukul 16.45 WIB, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes. Hengki Haryadi menemui massa.
Hengki naik ke atas mobil komando dan berbicara di hadapan massa PP melalui pengeras sura.
Awalnya, Hengki menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini kegiatan yang mengundang kerumunan dibatasi.
Meski begitu, polisi tetap memberikan pelayanan kepada massa untuk menyampaikan pendapatnya, namun yang terjadi, massa ricuh dan bahkan melukai polisi.
Dengan nada tinggi, Hengki kemudian menjelaskan, seorang perwira polisi terluka karena dikeroyok PP. Hengki pun mempertanyakan tujuan massa demo di DPR.
"Perwira kami, AKBP, dikeroyok luka-luka, apakah itu tujuan rekan-rekan datang kemari? Melawan kami, mengeroyok kami yang mengamankan rekan-rekan. Saya minta pimpinan aksi ini bertanggung jawab. Perwira menengah. Perwira menengah dikeroyok, padahal beliau mengamankan kegiatan ini," tutur Hengki dengan nada tinggi.
Hengki menyayangkan aksi PP yang berakhir ricuh. Hengki kembali meminta koordinator aksi bertanggung jawab atas pengeroyokan terhadap seorang perwira polisi itu.
"Sekali lagi saya minta koordinator kegiatan ini segera menyerahkan, jangan aksi rekan dinodai dengan kegiatan yang justru melawan hukum. Kami yang melayani rekan-rekan, mengamankan, justru dipukuli dikeroyok. Apakah ini tujuan kalian datang kemari?," kata Hengki dengan nada tinggi.
Hengki kemudian kembali meminta agar penanggung jawab aksi menyerahkan pelaku pengeroyokan.
Hengki mengancam akan melakukan upaya paksa jika PP tidak segera menyerahkan pelaku pengeroyokan.
"Anggota kami luka-luka, apakah kami tadi keras sama Anda atau menghalangi kegiatan saudara? Saya minta tadi saksi yang melihat menyerahkan, hukum harus ditegakkan," tegasnya lagi.
"Saya bersahabat dengan ketua Pemuda Pancasila Jakpus, tapi justru anggota kami dianiaya oleh rekan-rekan sendiri. Saya minta diserahkan atau kami kejar," lanjut Hengki. (*)
Comments