Kecewa Warga Pangkatan Berkelanjutan Terhadap Jalan, Hingga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Lintas Sumut
LABUHANBATU
suluhsumatera : Rasa kekecewaan masyarakat Desa Kampung Padang, Kec. Pangkatan, Kab. Labuhanbatu, belum terobati akibat kondisi infrastruktur jalan yang menimbulkan debu saat musim panas dan lumpur saat musim hujan.
Kini masyarakat setempat kembali memasang rambu-rambu dengan menanam pohon pisang di tengah badan Jalan Lintas Provinsi Sumatera Utara (Sumut), tempatnya di Desa Kampung Kab. Labuhanbatu tersebut dengan memberikan imbauan bertuliskan "Pelan Bos Banyak Abu", Selasa (10/5/2022).
Warga setempat sangat mengeluhkan infrastruktur Jalan Lintas Sumut di Kab. Labuhanbatu itu, sampai saat ini belum ada terlihat campur tangan pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk memperbaikinya.
"Saya selaku masyarakat setempat sangat kecewa. Bayangkan saja, semua serba salah, hujan salah, panas juga salah, yang ditimbulkan dari jalan tersebut," ucap Fredi kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Dampak yang sangat signifikan ditimbulkan dari jalan yang menjadi keluhan warga tempatan tersebut, yakni kala musim panas, debu berhamburan masuk ke dalam rumah, bahkan sesekali terhirup.
"Oih dah pala mau mampus kami menghadapi jalan itu, hajab kami sudah selama ini akibat yang ditimbulkan jalan itu. Hujan salah, panas salah," timpalnya dengan nada sangat kecewa.
Sebelumnya juga talah diberitakan "Kecewa Jalan Lintas Tidak Segera Dilakukan Pengaspalan, Warga Pangkatan Menyebut Jalan Mirip Gurun Pasir".
Masyarakat Dusun Kampung Padang, Kec. Pangkatan, Kab. Labuhanbatu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi infrastruktur.
Pasalnya, proses pengerjaan perbaikan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Pessisir Panatai menuju ibukota Kab. Labuhanbatu, tepatnya Jalan Lintas Pangkatan-Aek Nabara tersebut hanya ditimbun tanah dan digrider, sehingga menimbulkan abu tebal yang menjadi dampak buruk bagi warga dan para pengguna jalan.
"Beginilah bang, harus kami buatlah rambu lalu lintas seadanya, kalau nggak dibuat para pengguna jalan suka-suka hatinya melintas, sampai masuk abu itu ke rumah kami," sebut Ucok warga Kampung Padang.
"Itu masih di dalam rumah bang, nggak tahu bang yang terhirup gimana banyaknya, saking tebalnya abu itu sepanjang jalan jadi mirip kaya gurun pasir, apalagi ini menjelang Idul Fitri jumlah pengguna jalan pasti meningkat," timpalnya.
Warga yang lain juga berharap, pemerintah segera melakukan pengaspalan, karena dikhawatirkan kalau dibiarkan seperti ini akan berdampak buruk bagi kesehatan warga dan para pengguna jalan. (azhari)
Comments