Ikut Seleksi P3K, Guru di SMAN2 Bilah Hilir Mengaku Dikutip Biaya Jutaan
LABUHANBATU
suluhsumatera : Sejumlah guru berstatus tenaga kerja sukarela yang mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 (SMAN2) Bilah Hilir, Kab. Labuhanbatu, mengaku dibebankan biaya untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K).
Dari berapa tenaga guru yang dijanjikan kelulusan oleh oknum di SMAN2 Bilah Hilir untuk mengikuti P3K, menyatakan harus merogoh kocek Rp35 juta per orang, dengan alasan-alasan tertentu. Pada akhirnya, para guru tersebut tidak ada yang lulus.
Menindaklanjuti kebenaran terkait adanya dugaan praktek Pungutan Liar (Pungli) mengikuti P3K tersebut, saat dilakukan konfirmasi, Rabu (18/1/2023), Kepala SMAN2 Bilah Hilir, Sri Adawati, SPd menampik isu pengutipan yang ada di sekolah tersebut.
Menurutnya, informasi itu tidak benar.
“Tidak benar pak. Kalau mau konfirmasi jumpai langsung saya, agar tahu lebih jelas,” sebut Sri membalas pesan WhatsApp wartawan.
Disisi lain, sejumlah guru tenaga sukarela di SMAN2 Bilah Hilir yang menjadi korban pungutan untuk mengikuti seleksi P3K yang namanya enggan diberitahukan menjelaskan, kronologi singkat peristiwa tersebut.
“Awalnya kami dimintai uang Rp10 juta per-orang. Lanjut beberapa hari kemudian, di bulan November 2022, kami dimintai lagi Rp25 juta. Dan pada akhirnya diantara beberapa orang guru satupun tidak ada yang mengikuti P3K,” sebut salah seorang guru mewakili rekan yang lainnya. (azhari)
Comments