Target Capai Hidup Bersih dan Sehat Pemkab Labuhanbatu Gelar Rapat Lintas Sektoral
LABUHANBATU
suluhsumatera : Upaya menciptakan pola hidup bersih dan sehat, Pemkab Labuhanbatu menggelar rapat lintas sektor percepatan capaian desa ODF (open defecation free) Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menuju perilaku sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
STBM adalah suatu pendekatan dengan menggunakan metode pemicuan untuk mengubah perilaku yang higenis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat.
Pemicuan dilakukan untuk mendorong perubahan perilaku yang higienis dan sanitasi individu masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu atau masyarakat menuju perilaku stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) hingga menuju perilaku sanitasi total berbasis masyarakat.
Kegiatan itu dipimpin Asisten I Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Labuhanbatu, Drs H. Sarimpunan Ritonga, MPd.
Asisten I mengatakan, untuk memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan dan meningkatkan kemampuan akses air minum bersih, maka pemerintah memandang perlu menyelenggarakan sanitasi total berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis.
“Selain itu STBM yang merupakan program kesehatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” ucap Drs. H. Sarimpunan Ritonga, MPd, di Ruang Data dan Karya Kantor Bupati Labuhanbatu, Jalan SM. Raja, Rantauprapat, Jumat (7/7/2023).
Disebutkan, dari 98 desa/kelurahan di Kab. Labuhanbatu, berdasarkan data per Juli 2023, Desa ODF baru mencapai 52 desa/kelurahan atau setara 53,06 persen, artinya masih ada 46 desa atau 46,94 persen yang belum melakukan stop BABS.
Dalam pertemuan ini, diharapkan kepada semua perangkat kecamatan dan desa agar dapat lebih proaktif dalam peningkatan capaian stop BABS di desa/kelurahan, karena ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama dalam menumpaskan desa atau kelurahan stop BABS di Kab. Labuhanbatu.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat mewujudkan visi misi Kabupaten Labuhanbatu terwujudnya "Masyarakat Labuhanbatu yang Berkarakter, Maju, dan Sejahtera tahun 2024" dan mendukung program Bolo Labuhanbatu,” tutupnya.
Selaku narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Linda K. Bangun, MKes memaparkan, visi dan misi SBS tahun 2030 dan stop buang air besar sembarangan secara total berbasis masyarakat dan sanitasi aman tahun 2030.
“Dari sini sangat diharapkan dapat menurunnya jumlah pravelensi penyakit berbasis air dan sanitasi di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2030,” ujar Linda.
Sementara Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Friska Simanjuntak, SKM, MKM menyebutkan, untuk desa/kelurahan se Kabupaten Labuhanbatu ada 52 (52 persen) dari 98 desa/kelurahan yang sudah melakukan stop BABS.
Pemkab Labuhanbatu memiliki target ditahun 2024, minimal 90 persen pencapaian dan harus dituntaskan.
Sejauh ini sebut Friska, Pemkab Labuhanbatu sudah melakukan pemicuan pola pikir untuk mengubah perilaku masyarakat yang masih BABS dan menyediakan jamban yang layak melalui dinas PUPR.
Rapat lintas sektor yang diisi dengan roadmap STBM tersebut diakhiri dengan kesepakatan pencapaian. (azhari)
Comments