Jalan Terjal, Curam dan Berlumpur, Ongku P. Hasibuan Mengenang Perjalanan dalam Membangun Konektivitas Daerah
MEDAN
suluhsumatera : Mantan Bupati Tapsel, Ongku P. Hasibuan mendukung penuh langkah yang ditempuh Gubsu, Bobby A. Nasution, dalam membangun infrastruktur di wilayah Tabagsel.
Konekting daerah itu mutlak agar masyarakat di pelosok mendapat akses layanan penting, kesehatan, pasar, pendidikan dan administrasi publik.
Ongku P. Hasibuan mengenang perjalanannya sebagai Bupati Tapsel menelusuri daerah dengan medan yang begitu berat. Gambaran suram jalan terjal, curam dan berlumpur memaksa sebagian kendaraan rombongan ditarik.
Jarak tempuh sebetulnya tidak jauh, tapi dengan jalanan yang berat, mereka berangkat pukul 10 WIB dari pusat kota Padangsidimpuan tiba di tujuan Shubuh hari. Padahal kalau rute jalanan yang dilewati beraspal, boleh jadi pukul 12.00 WIB sudah sampai.
Ongku menceritakan dialognya dengan masyarakat di daerah terpencil. Kata warga, pemerintah cukup bangun jalan, ekonomi warga akan menggeliat yang ditandai pekarangan rumah akan bergarasi mobil.
Ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan yang baik mutlak untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Ongku mendukung Gubernur Sumut, Bobby A. Nasution, dapat melanjutkan pembangunan jalan provinsi di Tabagsel. Dengan demikian, konektivitas daerah dapat terbangun, dan ekonomi masyarakat dapat tumbuh.
Ketika baru pertama kali dilantik menjadi Bupati Tapanuli Selatan tahun 2005, Ongku P. Hasibuan yang berpasangan dengan Aldinz Rapolo Siregar, hal pertama yang dilakukan adalah mengadakan safari keliling, di mana pada saat itu Padang Lawas dan Padang Lawas Utara masih bagian dari Tapanuli Selatan.
“Tujuan kami adalah, mana akses jalan yang segera dibangun. Karena pada saat itu jumlah kecamatannya baru ada 17, yang saat ini terus berkembang,” kata Ongku dalam Bincang Tipis-Tipis bersama host Erman Tale Daulay di chanel, Tale Trias Info baru-baru ini.
Waktu itu, rombongan berangkat dari Kantor Bupati sekitar jam 10.00 WIB, menuju Danau Siais, mendekati pantai Barat melewati Simarpinggan.
“Kalau mengingat masa itu, jalannya sangat jelek dan kami baru sampai ke pinggiran danau sekitar jam 04.00 WIB. Setelah itu, kami melanjutkan pejalanan menuju Kecamatan Saipar Dolok Hole, di daerah tersebut ada pemukiman yang sangat terpencil, dan hanya bisa dijangkau dengan naik kuda atau ojek, istilah di sana disebut RBT dengan ongkos mencapai Rp1,5 juta,” katanya.
Ongku menggambarkan suramnya infrastruktur di daerah terpencil. Setelah melakukan safari keliling, lanjut Ongku, maka di 2006 dibuatlah perencanaan membangun jalan, dengan prinsip harus tuntas.
“Konektivitas itu sangat penting bagi masyarakat, karena dengan adanya jalan dan infrastruktur yang mendukung, perekonomian masyarakat akan semakin membaik, daerah yang dulu sulit dijangkau akhirnya bisa berkembang,” katanya.
Semasa menjabat sebagai Bupati Tapsel, Ongku P. Hasibuan melahirkan berbagai terobosan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Untuk membangun jalan dan konektivitas, saya membangun hubungan dengan TNI lewat programnya TNI Manunggal yang dulu dikenal dengan ABRI Masuk Desa, antara lain membangun jalan dan menghubungkan satu desa dengan desa lainnya lewat pembangunan jembatan atau rambin,” tandasnya. (hrp)
Comments